Alkateri dibentuk di era pandemi, lebih tepatnya pertengahan tahun 2021. Sebuah unit indie/alternative pop dari Bandung yang beranggotakan Fauzan Ghifari (vokal), Reza Zulmi (guitar), Galuh Ilham (guitar), Hadiyan Fazari (bass), Rifqi Maulana (synth), dan Felmy Herdianto (drums).
Halo Alkateri! Sudah sampai mana proses untuk debut albumnya? Bagaimana konsep awal dibalik pembuatan album ini dan proses recordingnya? Kabarnya diberi judul “Kontemplasi” ya?
Felmy: Allhamdullilah sudah rampung semua, tinggal rilis saja. Gak ada konsep yang gimana sebenernya, cuma sekenanya aja hehe, kalo proses seru banget banget banget, karena rata2 dari kita dah lama hiatus ngeband kurang lebih masing2 personil kaya 3-4 taun lalulah ngeband.
Serunya jadi semua kaya mulai dari 0 lg, bedanya sama dulu sekarang kita di bimbing sama @+62 878-1276-8691 sebagai operator merangkap produser jadi banyak hal yg baru belajar lg dan baru ngerti kudu gimana nih ngeband yang technically.
Yaps, kontemplasi. Yaps kalo dari konsep mungkin trigger awalnya ini yah, kek kita lg cape aja sama musik yang cadas atau eclectic akhir-akhir ini hehe Dan kangen sama nuansa musik Bandung era Pure, Milo, Cherry Bombshell dll
Zulmi: Yaa, untuk konsep si sebenernya semua berjalan bersamaan dengan proses rekaman, namun yang perlu digaris bawahi adalah pengambilan genre pop itu sendiri, bisa dibilang saya dan kawan kawan mungkin bisa dikatakan lelah dengan genre band yang ada di kota bandung yang kebanyakan bergenre cadas. Dari situ muncul hasrat untuk melanjutkan atau bisa dibilang meramaikan kembali pop bandung pada semestinya, ya bisa dibilang niatan saya pribadi untuk membentuk grup alkateri ini melanjutkan legacy yang sebelumnya bandung terkenal dengan pure saturday, themilo dan sebagainya. Keputusan untuk mengambil kontemplasi sebagai nama album sebenarnya cukup sederhana, diambil dari salah satu track pada album dan bisa dijadikan bentuk represntatif dari topik yang dibahas pada album ini.
Untuk proses rekaman sendiri itu menghabiskan waktu kurang lebih selama 3 tahun, karena personil dari alkateri pun misah2, ya mungkin ini salah satu hambatan kami mengapa proses ini cukup mengambil banyak waktu. Alasan lainnya adalah bisa dikatakan ini adalah momentum kembalinya felmy, hadiyan, galuh melakukan rekaman, jadi masih ada kaku-kakunya dan bisa dibilang ‘telat panas’ untuk melakukan rekaman, karna memang secara teknis proses rekaman kami tidak pernah masuk tahap jamming di studio, untuk saya, piki dan ojan yang baru pertama kali melakukan rekaman dengan bimbingan hadiyan yang sangat berpengaruh dalam penggarapan album ini.
Fauzan: mau nambahin di proses rekaman dari POV aku yang dibanding teman-teman lain lebih khatam dalam proses bermusik karena mereka berangkat dari pelaku. Sedangkan aku pribadi berangkat dari penikmat, reporter media musik dan akhirnya jadi pengalaman masuk studio pertama. Karena suka nulis dan punya relatable musik yang didengerin, dipercaya ngisi vokal yang dimbimng setengah mati sama Hadiyan (karena deal-dealan awal kepengen dibimbing cara bener nyanyi tuh kaya gimana yang masih terus belajar sampe sekarang hehe).
ternyata bikin karya dari penulisan sampe publishing tuh amat sangat memakan banyak waktu dan tenaga. Disyukurinya jadi tau karakter masing-masing sekalian jadi bonding juga. Seru pol!
Cuma yang jadi kendala karena kita ben LDR kali ya Kang. Aku di Jakarta, Galuh di Bogor/Jakarta, Piki di Bali, dan sisanya Bandung. Hambatan jarak dan nyocokin jadwal ini akhirnya memakan wkatu sampe 3 taun buat ada di tahap ini.
Single Egosentris MV nya dan promo nya berkerjasama dengan Studio Pancaroba. Bagaimana awalnya kalian memilih Studio Pancaroba sebagai kolaborator? Tentang apa tema besar lagu Egosentris tersebut?
Fauzan: akhirnya kenapa mutusin buat ngegarap video lyric sama SP karena pertama proximity sih haha kebetulan adik kelas SMA dan cukup intens nongkrong dan kontekan. Kedua, ngerasa punya benang merah yang sama; seneng bikin karya yang punya pesan-pesan subliminal. terlebih si Egosentris ini tuh ditulis karena ngerasa resah dan sedih ngeliat orang-orang yang mentingin kepentingannya sendiri tapi gak mikirin orang lain. Dibuktiin sama covid yang mana jalan keluar dari pandemi teh sabenerna kolektifitas, gak bisa jalan sendiri sesuai egonya (Lagu ditulis jaman covid)
Zulmi: Egosentris yang berkolaborasi dengan Studio Pancaroba itu bukan music video, namun lirik video saja sebenarnya, mengapa studio pancaroba alasan terkuatnya adalah dia mempunyai ciri khas yang paten dan secara visualpun selaras dengan yang alkateri inginkan, untuk tema besar lagu egosentris itu mungkin bisa dikatakan bentuk sarkasme atas prilaku ego berlebihan pada manusia aja si. mungkin untuk lebih detail tema besar lagu egosentris nanti bisa dijabarkan oleh ojan sebagai penulis lirik yaaa a
Dengar-dengar beberapa personil Alkateri adalah teknisi The Panturas ya? Bagaimana jika The Panturas dan Alkateri manggung di hari yang sama apakah akan menjadi kendala?
Zulmi: Hadiyan adalah soundman dari The Panturas, Felmy teknisi drum dan saya fotografer/videografer dari the panturas sebelumnya. Kalau bentrok dengan The Panturas yang paling mungkin untuk diganti oleh additional adalah Hadiyan karna role dia di The Panturas sangat krusial. Jadi kami pun akan memahami hal itu
Hadiyan: Iya , kalo ada bentrok sama panturas misalkan, aku pasti sama panturas a, karena aku mulai meniti karir dari pertama sama panturas. Jadi udah badamian sama anak anak alkateri sih kalo ini. Begtu kurang lebih
Kover art kalian “Egosentris” dan “Lebih Dari” terlihat memiliki konsep yang senada. Siapa yang membuat kover-kover single dan album kalian?
Zulmi: Itu hasil fotografi Piki, keyboardist kami. Itu diambil dari dokumentasi pribadi dia saat melakukan perjalanan menggunakan sepeda di Jepang
“Lebih Dari” sangat menarik dari penulisan lirik. Tema apa yang ingin kalian angkat dari lirik lagu itu? Siapa yang paling banyak bertanggung-jawab menulis lirik di band ini?
Zulmi: Lebih Dari ditulis saat hampir semua personil berada dalam kondisi paling bawah dalam kisah percintaannya, terutama Ojan sebagai penanggung jawab lirik dari keseluruhan album Kontemplasi.
Fauzan: Hatur nuhun sateuacanna kangge respon positifna Kang. Lirik aku tulis karena putus setelah 7 taun pacaran — asa ngajaagan jodoh batur wkwk. Lebih ingin ngebuktiin kalo misal mau bertahan dan sedikit lebih sabar, indah-indah nudipikahayang eta teh bakal dileuwihan lah kasarna haha kurleb kitu Kang. Direspon sama anak-anak buat bikin aransemen yang kedengaran ‘happy’ dan akhirnya setuju karena jadi kepikiran kaya konsep si The Smiths, musik seneng tapi lirikna barubuk..
Kalian terbentuk di era pandemi 2021. Apa yang membuat kalian memutuskan untuk membuat sebuah band indie pop dengan gitar jangly? Eureka momen apa yang membuat kalian memilih nama Alkateri pada saat itu?
Felmy: Kalau nama, awalnya sih ingin ingin keren2an pake bahasa inggris, tapi kalo dipikir2 karena kita ingin bernuansa Bandung tempat dimana kita dibesarkan ini jadi makin pol aja sih.
Setelah ngelist nama2 jalan yang keren di Bandung, alkateri lah yang menurut kita okay dan dan secara history juga gokil.
Jalannya juga kebanyakn orang bandung tau tapi cukup underated, secara pengucapan dan pencarian di kanal digital juga okay hehe jadi yaudah deh alkateri aja. Ohiya jalannya estetis karena heritage
Zulmi: Bicara gitar jangly itu sebenarnya saya juga gatau gitar-gitar jangly itu seperti apa, namun yang pasti dotted 8th delay menjadi kuncian saya dalam penggarapan album ini, atas dasar suka aja sih dengan suara delay yang seperti itu, main gitar sendiri tapi kaya ada temennya
Fauzan: kalo ditanya kenapa; pengen bring back pop Bandung yang kami konsumsi selama tumbuh kembang (karena keseluruhan dari kami sepakat dengan PS). Walaupun PS atau Kang Suar gak minta digantiin keberadaannya, kami kaya ngerasa punya semangat buat ada meneruskan jejak mereka.
Terus pandemi teh akhirnya banyak dipake digging sampe akhirnya nemu band pop hebeul kaya Plester Kuning, Karma, My Violaine Morning, Astrolab. Nama-nama yang aku pribadi harapin panjang umur tapi kudu hiatus panjang
Album favorit atau album yang paling berpengaruh untuk masing-masing personil apa saja? Dan kenapa?
Fauzan: favorit Bloodflowers – The Cure dan hampir semua album si Peterpan. Cuma spesfikasi yang bikin berpengaruh mah album The Glow punya DMA’S. ngerasa dipengaruhi karena eksplorasi musik pop jadul yang dijual teh bisa seluas itu dibawa ke masa sekarang.
Zulmi: – The Cure – Bloodflowers (liriknya sedih dan instrumennya sangat mendukung)
– The Smashing Pumpkins Machina/The Machines of God (karna ada lagu try,try,try dan this time yang menjadi acuan groove yang diinginkan)
– Peterpan – Taman Langit (tanpa sadar album ini menjadi pondasi saya sebelum menulis lagu dan album ini siapa yang ga suka? Hahahaha)
Felmy: Peterpan – Taman Langit & Alexandria (Ketukan drum yang gak ngerepotin org kalo ngulik, trs yang genit nemenin bassline, chord gitarnya gak nyusahin yang nongkrong, leadsnya bisa dinyanyiin itu gue banget)
The Stone Roses – The Stone Roses (banyak terinfluence ketukan drum tanggung dari lagu mereka)
Spiritualized – Ladies and Gentleman We Are Floating In Space (Belajar ngemanage nuansa pada lagu, kayanya gara2 suka banget album ini)
Untuk departemen gitar Zulmi dan Galuh, apakah kalian seorang gearheads yang selalu merubah susunan pedalboard kalian? Menurut kalian efek-efek apa saja yang paling esensial untuk karakter sound Alkateri yang dipakai selama ini?
Zulmi: Untuk saya pribadi dengan skill pas-pasan tentunya harus ngulik efek sebagai ‘make up’ hahahahaha, untuk pedalboard saya pribadi masih terus bongkar pasang, namun yang paling krusial adalah delay, overdrive dan compressor ajaa. Delay: Boss DD-20, overdive: masih mencari-cari, sejauh ini Boss OS2, compressor: ngambil dari zoom MS-70CDR
Galuh: Senada dengan Zulmi. Di album pertama ini bisa dibilang jadi kesempatan pertama buat eksperimen ngulik2 efek yang ada. Saya bukan orang yang bongkar2 efek gitu sih, karena budget terbatas dan males jual beli. Di album ini lagi coba eksplor overdrive karena dapet peran ngisi rhythm kebanyakan. OD dan distorsi yang dipake: Ibanez TS Mini, Providence Red Rock OD, Suhr Riot Distortion.
Pertanyaan terakhir: 5 tempat makan sunda favorit versi kalian di Bandung yang semua orang harus coba? Dan kenapa alasan nya memilih tempat-tempat tersebut?
Zulmi: Laksana euy paten. Semua menu sama sambelnya ngeblend
Fauzan: 1. Nasi Babat Berkah Dago Atas
2. Empal Gentong Cihapit
3. Lomie Lombok
4. Bu Imas
5. Lotek Jl. Mahmud
Galuh: Bukan makanan Sunda tapi boleh dicobain. Bubur di Jalan ABC/Alkateri. Sebenernya ini favorit temen. Dulu pernah diajakin sama temen, sengajain dari Nangor ke sana. Boleh di cobain buburnya + suasana pagi Jalan ABC/Alkateri pagi-pagi hehe
Felmy: Aduh dari aku Warung SS Jatinangor lagi, Beda rasanya sama SS yg di Bandung. Percayalah wkwk
Hadiyan: Warteg di gerlong hilir a, murah soalnya 4 macem 13 rebu
Words & interview by Aldy Kusumah
Live photos by Luthfi Ali Qodri