The End merilis single terbaru bertajuk “My Life,” yang menjadi deklarasi bangga atas kesetiaan Utay sebagai seorang skinhead selama tiga dekade. Meskipun mengalami pergantian formasi, band yang telah bertahan selama 30 tahun ini menegaskan bahwa nilai-nilai mereka tidak berubah sejak didirikan pada 1993, terinspirasi oleh band oi! Inggris dan AS seperti Blitz, Sham 69, dan Urban Riot. Album legendaris “Made In Indonesia” pada tahun 1998 menandai perjalanan mereka, dan kini, dengan formasi baru sebagai kuintet, The End mengusung sound modern untuk merayakan perjalanan 30 tahun mereka.
Selain merilis single “My Life,” The End menggelar perhelatan ulang tahun ke-30 yang melibatkan live performance spesial dan pameran untuk memperingati warisan mereka di komunitas skinhead Indonesia. Konsistensi dan umur panjang The End tidak hanya menjadi pencapaian band, tetapi juga memiliki makna pribadi yang mendalam bagi anggotanya, seperti yang diungkapkan oleh Utay yang merasa bangga telah mengabdikan setengah hidupnya untuk band ini.