Wacko Maria adalah brand fashion asal Jepang, yang didirikan pada tahun 2005 oleh dua mantan pemain J-league (sepak bola profesional Jepang), Atsuhiko Mori dan Keiji Ishizuka. Wacko Maria memulai perjalanan-nya sebagai toko kaset yang berbasis di Tokyo dengan bar koktail yang ter-integrasi di dalam tokonya. Keiji Ishizuka dan Atsuhiko Mori membuat lini Wacko Maria pertama mereka pada tahun 2005 dan merek tersebut dengan cepat menjadi nama populer di Jepang. Dengan tagline dan motto perusahaan: “Music is the Trigger of Imaginations”, brand ini didefinisikan oleh musik sebagai fondasi terkuatnya. Wacko Maria juga merepresentasikan style yang glamor, nakal, klasik dan romantis di saat yang sama. Koleksi setiap season-nya dipengaruhi dan mendapat inspirasi dari musik, film, seni rupa dan tentunya pengalaman sehari-hari para kreatornya. Mereka telah berkolaborasi dengan sutradara film independen Jim Jarmusch dan Larry Clark, fotografer Tim Barber, dan berbagai IP terkenal semacam Ghost in the Shell sampai Basquiat.
Nama brand-nya, WACKO MARIA, adalah bahasa Latin untuk “Maria yang eksentrik”. Dengan konsep “orang dewasa kasar yang menyukai wanita, musik, alkohol, dan topi-topi stylishqq”, banyak item yang ditujukan untuk para profesional dengan style yang lebih laidback dan kenyamanan bahan dan kualitas ala brand artisan Jepang. Semua barangnya merupakan di develop dan di buat di Jepang. Dengan kualitas tinggi dan garansi bebas perawatan, bahan-bahan berkualitas tinggi khas industri Jepang, dan keahlian Jepang yang sangat memperhatikan detail, Wacko Maria adalah brand yang patut diperhitungkan. Produk mereka pun sangat bervariasi dari aksesori, T-shirt, hoodie, jaket, dan tentunya kemeja-kemeja Hawaiian andalan mereka.
Fanbase Wacko Maria pun terus bertambah. J-pop idol, para rocker, sampai DJ memakai produk-produk Wacko Maria dengan bangga. Dalam budaya Jepang, hal-hal seperti tato dan “premanisme” tidak disukai masyarakat, namun Wacko Maria memadukan hal ini dalam marketingnya dan image mereka dan benar-benar menangkap suasana seorang anggota Yakuza yang doyan party. Keseimbangan antara image bad boy dan culture party inilah yang membedakan mereka dari brand “nakal” yang lain.
Brand streetwear andalan Tokyo ini tentunya mengambil pengaruh besar dari budaya Amerika. Secara effortless Wacko Maria dengan mudah memadukan style jazz tahun 70an dan 80an dengan gaya rockabilly yang rebellious sehingga menciptakan looks unik yang keren. Label ini melahirkan banyak pengikut setelah beberapa proyek kolaborasi dengan WTAPS dan Porter Yoshida & Co, Nonnative, N. Hoolywood dan UNDERCOVER. Secara keseluruhan, WM dikenal luas karena pakaiannya yang banyak menggunakan aplikasi bordir yang dihiasi dengan tagline “PARADISE TOKYO” dan “GUILTY PARTIES,” yang merupakan penghormatan kepada distrik Nakameguro di Jepang dan Guilty Parties adalah merek turunan-nya. Meskipun Keiji Ishizuka kini telah pensiun, Atsuhiko Mori sampai sekarang tetap bertanggung jawab sebagai desainer dan creative director aktif sejak berdirinya perusahaan. Wacko Maria memiliki visi dan identitas yang jelas dan mereka terus berusaha mencapainya secara effortless. Mereka selalu nampak bersenang-senang dalam melakukan sesuatu, dan hal inilah yang jarang dilakukan oleh brand-brand lain saat ini.
Words by Aldy Kusumah