1990: Awal mula Fuct didirkan oleh Erik Brunetti dan Natas Kaupas
Brand ini lahir berdekatan dengan brand-brand ‘90an lainnya seperti Supreme. Fuct sudah pernah dipakai oleh Zack De La Rocha, sampai berkolaborasi dengan Rolling Stones. “Fuct” adalah brand streetwear yang didirikan oleh Erik Brunetti di Los Angeles pada tahun 1990. Merek ini terkenal dengan desainnya yang provokatif dan kontroversial, sering kali menampilkan bahasa eksplisit, pernyataan politik, dan citra satir. Nama “Fuct” sendiri menurut Erik Brunetti adalah singkatan dari “Friends U Can’t Trustâ€, tetapi Fuct merupakan plesetan dari pengucapan sumpah serapah “Fu*kâ€, dan merek tersebut telah menghadapi tantangan hukum terkait dengan namanya dan penggunaan bahasa eksplisit dalam desainnya. Pada tahun 2019, Mahkamah Agung AS memenangkan merek tersebut dalam kasus merek dagang. Pengadilan memutuskan bahwa penolakan Kantor Paten dan Merek Dagang AS untuk mendaftarkan merek dagang tersebut karena dianggap menyinggung perasaan melanggar perlindungan kebebasan berpendapat dalam Amandemen Pertama. Kasus ini menarik perhatian pada persinggungan antara undang-undang merek dagang dan Amandemen Pertama, yang menyoroti tantangan dalam mengatur merek dagang yang berpotensi menyinggung atau kontroversial. Keputusan tersebut memperkuat gagasan bahwa pemerintah tidak dapat menolak perlindungan merek berdasarkan konten atau sudut pandang yang diungkapkan oleh suatu merek.
Terlahir dari imajinasi liar Erik Brunetti
Erik Brunetti adalah seorang desainer streetwear dan pendiri merek pakaian “Fuct.” Lahir di Santa Monica, Kalifornia, Brunetti mendirikan Fuct di Los Angeles pada tahun 1990. Brand ini dengan cepat menjadi terkenal karena desainnya yang berani dan provokatif, yang sering kali menampilkan bahasa eksplisit, gambar satir, dan pernyataan politik. Fuct dikaitkan dengan etos streetwear yang kontra-budaya dan anti kemapanan. Brunetti telah terlibat dalam dunia streetwear dan skateboard, mengambil inspirasi dari subkultur dan bentuk seni alternatif. TIdak hanya mengambil inspirasi dari musik dan skateboard, Brunetti juga sangat terpengaruh oleh film-film klasik seperti Planet of the Apes dan Goodfellas (Martin Scorsese), sehingga kedua film tersebut pun menjadi salah satu design T-shirt Fuct yang ikonik. Karyanya dengan Fuct telah berkontribusi pada reputasi merek dalam mendorong batasan dan menantang norma-norma masyarakat melalui desainnya. Selain kiprahnya di bidang fashion, Erik Brunetti mendapat perhatian karena perselisihan hukum terkait pendaftaran merek dagang atas nama merek Fuct. Kantor Paten dan Merek Dagang AS awalnya menolak untuk mendaftarkan merek dagang tersebut, dengan alasan dianggap menyinggung. Namun, pada tahun 2019, Mahkamah Agung AS memenangkan Brunetti, dengan menyatakan bahwa penolakan tersebut melanggar perlindungan kebebasan berpendapat dalam Amandemen Pertama. Hingga Januari 2022, Erik Brunetti terus dikaitkan dengan Fuct, dan brand tersebut tetap menonjol di skena streetwear dan fashion internasional. Fuct adalah pionir, legenda dan sudah meraih cult status di dunia street fashion. Fuct dikenal juga karena beberapa desainnya mengandung bahasa dan gambar eksplisit yang mungkin dianggap menyinggung sebagian individu (malah terkadang sangat vulgar). Penggunaan konten tersebut disengaja dan sejalan dengan estetika merek yang provokatif dan style counter-culture mereka.
Campaign kolaborasi FUCT dengan Brand, musisi dan seniman
Sepanjang tahun 1990-an Fuct berpartner dengan fotografer Larry Clark dan Shawn Mortenson dalam berbagai campign. Subyek dan model yang di shoot Mortenson adalah Kate Moss, Snoop Dogg, The Notorious B.I.G., dan Keith Richards (Rolling Stones). Pada tahun 1998, seniman Kaws meminta Brunetti untuk berkolaborasi dalam sebuah iklan untuk rumah design Calvin Klein. Fuct juga pernah bekerjasama dengan brand pakaian rapper Beastie Boys Mike D, X-Large. Kemudian Fuct membuka pintu lokasi toko pertamanya, X-FUCT, pada tahun 1993. Terletak di Los Angeles, Kalifornia, interior X-FUCT dimodelkan menyerupai toko makanan; desain ini mencakup penggunaan counter daging bekas sebagai pajangan barang dagangan. X-FUCT merilis kolaborasi terbatas di seluruh toko operasional-nya selain menyimpan produk masing-masing merek. Setelah X-FUCT ditutup, Brunetti kembali mengoperasikan Fuct di rumahnya di Hollywood Hills. Pada tahun 2008, Fuct meluncurkan lini produk SSDD (Same Shit, Different Day) di Jepang. Bahasa desainnya menggabungkan motif yang terinspirasi oleh gerakan counter-culture Amerika pada tahun 1960an dan 70an. Produk SSDD dibuat di Jepang dengan pola size chart untuk market orang Asia yang lebih kecil. Pada tahun 2018, Fuct bermitra dengan merek streetwear FTP yang berbasis di Los Angeles untuk merilis capsule collection. Pada tahun 2019, Fuct bermitra dengan majalah Richardson untuk merilis capsule collection. Rilisan ini mencakup desain Fuct sebelumnya yang digabung dengan logo Richardson. Overall, Fuct adalah sebuah brand yang provokatif sejak pertama didirikan, namun sampai sekarang sepertinya tidak ada brand yang se-berani Fuct dalam merilis grafis-grafis yang provokatif dan politikal. Harga T-Shirt grafis Fuct pun selalu naik dengan fantastis setiap tahun nya, karena rilisan mereka yang memang terbatas dan tidak banyak dijual di toko-toko reseller. Jika kamu masih memiliki T-Shirt Fuct dengan design Goodfellas, coba saja dijual dan cek harganya di Ebay. Sampai saat ini, Fuct adalah brand yang selalu disebut oleh berbagai designer dan owner brand fashion lainya sebagai inspirasi. Erik Brunetti adalah seorang legenda.
Words by Aldy Kusumah