Franchise Evil Dead karya Sam Raimi rupanya telah menemukan cara yang sangat menyenangkan untuk bangkit kembali. Setelah empat film; The Evil Dead (1981) , Evil Dead II (1987), Army of Darkness (1992) dan Evil Dead (2013), franchise Evil Dead tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti. Sebuah serial TV pun sempat digarap (Ash VS Evil Dead) dengan Bruce Campbell kembali mengenakan mantel sang pahlawan OG bernama Ash. Sulit untuk tidak mempertanyakan apakah Evil Dead akan menawarkan sesuatu yang baru di jaman yang dipenuhi oleh remake, reboot, prekuel, dan sekuel ini. Jika dibandingkan dengan karya O.G. Sam Raimi (Army of Darkness tidak termasuk) yang memiliki setting kabin terpencil (seperti remake 2013 nya juga), kali ini Evil Dead Rise berlokasi di sebuah gedung apartemen bobrok di LA. Gelap, suram, dan tentunya klaustrofobik.
Apartemen sempit ini adalah rumah bagi tattoo artist Ellie (Alyssa Sutherland) dan ketiga anaknya Danny (Morgan Davies), Bridget (Gabrielle Echols) dan Kassie (Nell Fisher). Mereka berjuang untuk bertahan hidup setelah ditinggalkan ayah mereka. Tak lama saudara perempuan Ellie, Beth (Lily Sullivan) yang berprofesi sebagai teknisi gitar tiba ke apartemen tersebut dan cerita pun mulai bergerak saat Danny menemukan Book of the Dead di sebuah ruangan rahasia di bawah gedung mereka. Seperti pada cerita-cerita Evil Dead yang lain, deadites pun dipanggil karena selalu ada karakter asshole yang membaca mantra pada book of the dead tersebut. Dan sisanya pun kalian sepertinya sudah tahu akan mengarah kemana. Evil Dead Rise mungkin tidak se-groovy karya Sam Raimi, tetapi Lee Cronin bisa mengarahkan film ini dengan pitch-black comedy dan set-pieces yang fun. Beberapa komplain saya mungkin mengarah pada karakter-karakter penghuni apartemen lainnya yang tidak menambah apa-apa dan bahkan beberapa mati secara off-screen. Ugh.
Franchise Evil Dead memang dari dulu tidak mengedepankan plotnya, melainkan set pieces yang bikin greget, unsur gore yang campy dan tentunya selalu memiliki mood horror yang tidak terlalu serius. Ya, unsur fun Evil Dead karya Sam Raimi tetap ada disini walaupun tidak ada satupun karakter yang mengucapkan kalimat “groovy babyâ€. Beberapa scene gore disini cukup kreatif dan juga ada beberapa creative kills yang mungkin baru saya lihat di film ini. Ada juga sebuah adegan yang melibatkan sebuah alat parut keju dan sebuah adegan lift yang mungkin berupa homage terhadap The Shining. Anyway, karakter Beth yang diperankan oleh Lily Sullivan sebagai final girl memang cukup keren walaupun tidak bisa mengganti Bruce Campbell sebagai Ash. Sebuah film Evil Dead tanpa Ash layaknya sebuah episode Pokemon tanpa Pikachu. Tetapi Evil Dead Rise berhasil membuktikan kalau kalian tidak membutuhkan Ash untuk bersenang-senang. Yang menjadi highlight bagi saya disini adalah karakter Ellie yang dirasuki oleh deadites. Alyssa Sutherland berakting total seakan tidak ada hari esok: teriak-teriak, mengucapkan sumpah-serapah sampai berperilaku seperti orang kesurupan 100%. Menurut saya sebuah film horror dapat diukur kesuksesannya jika ditengah-tengah film terlihat beberapa penonton yang keluar dari bioskop. Evil Dead Rise memiliki kombinasi yang tepat antara menakutkan, lucu dan sadis. Tontonlah, you’re in for a treat.
Words by Aldy Kusumah