Roda Nona adalah 4 sahabat yang memiliki hobby sama: berpetualang menggunakan segala sesuatu yang berhubungan dengan roda. Tidak harus berbentuk motor, menurut mereka bermain dengan sepatu roda atau berkendara menggunakan mobil juga masih masuk ke konsep “Roda Nonaâ€. Ketertarikan mereka terhadap kuliner, hidden spots, travelling, otomotif dan fashion berhasil membuahkan konten-konten menarik. Mari berbincang dengan Bella, Khansa, Laras dan Wanda mengenai Roda Nona..
Hai Roda Nona! Bisa ceritain ga awal mula kalian bikin Roda Nona ini gimana? Konsep nya datang dari mana?
Bella: Sebetulnya aku yg terakhir join, tapi kita udah main bareng dari beberapa tahun lalu. Untuk konsep sih ya gitu aja 4 girlfriends yang suka sharing dan menikmati hidup di berbagai lika-likunya, kebetulan kita tertarik sama motoran makanya namanya ada rodanya. Tapi roda juga ga terbatas di motor kok, bisa mobil, sepeda, rollerskate, dan lain-lain..
Khansa: Awalnya dari ngobrol sore after office kita kaya mikir pengen ngapain ya kegiatan yang bisa mengisi weekend setelah senin-jumat office work gitu, terus karena memang kita suka banget piknik dan hiking, munculah ide (kalau) kayanya kegiatan-kegiatan kami ini bisa didokumentasikan.
Laras: Jadiii awalnya obrolan ini bermula dari Aku, Khansa dan Wenda di Caup Dangu, salah satu cafe di Bandung. Waktu itu aku lagi cuti blok jadi aku nyusul Khansa yang lagi kerja remote. Ngobrol ngobrol ngobrol.. makin seru kan, sampe akhirnya sampai ke obrolan harus ngapain ya untuk menyalurkan energi kita disamping kerja dari senen s/d jumat. Waktu itu suamiku baru aja beli vespa, langsung kepikiran banget kenapa kita gak berkegiatan pake motor aja kemana-mana dan didokumentasikan, karena biasanya kita kalau weekend nongkrong, piknik atau hiking pasti pake mobil kan. Dari situ mulai tuh ide-ide bermunculan.. dan kepikiran kalau misalnya ada 2 motor harus ada yang video in ya.. Jadi harus rekrut 1 orang lagi hahaha.. Dari situ langsung kepikiran Bella sih yang cocok untuk ngelengkapin karena secara gaya dan selera udah 1 frekuensi.
Jadi awal mulanya Roda Nona tuh mulai dari motor, helm pinjam dulu.. Sampai akhirnya kita bener-bener beli sendiri hehe.. Aku pribadi bisa punya Vespa karena menjual mobilku, jadi aku sebenarnya agak impulsif sih jual mobil, terus uangnya aku beliin Vespa & Mobil Van Jadul gitu hahaha..
Wenda: Sebuah bentuk momen magical sih kalo Roda Nona, karena kami berempat memang sudah dekat dari dulu dan kebetulan punya hobi yang sama seperti piknik, hiking, explore outfit (lebih ke sama-sama banyak gaya :D). Dipertemukan kembali di Capdangu, momen ga sengaja ketemu Khansa dan Laras yang lagi cuti kerja, kebetulan aku waktu itu baru aja resign dan lagi serius dengan eksplorasi jalan-jalan. Akhirnya dari obrolan panjang kami memutuskan untuk lebih serius menikmati hidup bareng lewat piknik, jalan-jalan seperti dulu tapi kali ini lewat berkendara, iseng aja sih karena kayanya seru naik motor terus pake baju gemes dan main cafe to cafe di akhir pekan, lalu akhirnya kami mengajak Bella untuk masuk sekte serius dalam bermain ini hahahaha. memang pada dasarnya apapun yg dilakukan dengan serius dan pake hati tuh beda, rasanya lebih kena ke hati untuk jalaninnya, dan jadilah hari ini kami menjadi Roda Nona yang siap menikmati banyak hidangan langka di depan!
Background dan pekerjaan kalian apa saja?
Bella: Aku design writer di sebuah branding consultant di Bandung.
Khansa: Campaign Manager di Digital Banking .
Laras : Credit Analyst di Bank Swasta.
Wenda: 8 tahun menjadi Brand Strategist, dan AE di sebuah Branding Consultant di Bandung, lalu pekerjaan yang masih dilakukan sampai saat ini adalah menjadi Voice Over Talent, Storyteller di sekolah alam Camar Ceria, Traveler, MC dan terkadang jadi Fashion Stylist juga.
Selain membuat konten di Instagram, kalian juga aktif di Tiktok. Challenge nya pasti berbeda dong? bagaimana sih perbedaan netizen Instagram dan Tiktok menurut kalian pribadi?
Bella: Jujur aku kurang ngerti sama algoritma Tiktok, tapi saat aku ngepost tiap hari memang engagementnya bagus. Kalo instagram, biasanya yang ada motor sama muka sih yang engagement nya bagus hahaha..
Khansa: Kalau untuk TikTok kayaknya masih belum bisa baca algoritmanya karena juga trendnya lumayan cepat berubah. Challengenya itu mungkin ya jadi masih suka AB testing, tapi kalau buat Instagram udah lumayan keliatan mana yang disuka sama audience kami bentuk contentnya.
Laras : Kayanya jawabannya hampir sama kaya yang lain hehe, masih bingung sih sama Tiktok tuh gimana Algoritma nya. Jujur Tiktok juga aku masih ngulik banget. Kalau netizen, aku rasa Tiktok lebih aktif komentar ya dan banyak banget yang komentarnya out of the box bikin ketawa hahaha. Nah kalau Instagram lebih kenceng di Like sama share nya (mereka banyaknya nge-repost lagi reels kita di story nya).
Wenda: Challenge nya pasti berbeda, tapi selama ini apapun yang di share bentuk dari hal-hal yang disukai jadi sampai saat ini belum riset mendalam tentang audiensnya..
Tips & tricks membuat FYP menurut Roda Nona? Hahaha..
Bella: Kalau pengalamanku sih, kontennya harus ada mukanya kali ya? Tapi ga cuma itu, harus juga melibatkan kegiatan dan atau ekspresi dari suatu situasi yang relatable.
Khansa: Storytelling yang menarik dan konten yang relate sama audience kamu.
Laras: Kalau aku pribadi bikin video biar FYP itu adalah pemilihan lagu yang tepat, terus durasi video jangan terlalu lama, dan yang harus diperhatikan itu detik-detik awal video harus langsung narik perhatian audience sih..
Wenda: Organik, jadi diri sendiri, dan bisa berbagi hal yang rasanya mungkin banyak audiens pengen banget melakukan kegiatan yang sama kaya kita, jadinya antara bisa mewakilkan perasaan mereka atau bisa ngasih inspirasi agar mereka lebih tergerak untuk melakukan hal yang diinginkan.
Karena Roda Nona masih masuk ke “genre†otomotifâ€, 3 tipe dan merk kendaraan favorit kalian apa saja?
Bella: Duh gatau namanya apa, waktu di jepang ada motor warna hitam aksennya pink pastel lucu banget. Bentuknya juga bagus tapi aku sebagai orang awam gatau sih itu motor apa hahaha. Kalo mobil aku lagi tertarik banget sama Ora Good Cat yang coral blue atau pale pink.
Khansa: Kalau motor lagi pengen ngerakit Honda TL250 kalau mobil pengen banget punya Mitsubishi Delica dan Mercy Tiger 280E putih atau item deh boleh! hahahah..
Laras: Okay! kalau aku ini listnya:
1. Mobil: Porsche 911 & Land Rover 1948 (Series 1)
2. Motor Versi Cute Yamaha 1973 Zippy, Versi sangar Triumph Bonneville
Wenda: Kalo mobil aku pengen banget punya BJ 73 Land Cruiser 1990 dan Campervan Volkswagen, Honda atau Hijet apapun yang gemas! Kalo Motor, aku pengen Honda CC110 Japan, Honda Gyro X dan Honda Chaly!
Selain riding, cafe-hopping dan membuat playlist Spotify, konten-konten apalagi yang ingin kalian coba garap tapi belum kesampaian?
Bella: Kita lagi nyoba vlogging sih, lagi proses editing tapi bingung milih footage soalnya banyak yang bagus…
Khansa: Vlog, coming real soon!
Laras: Kita next bakal ada di Youtube!
Wenda: Vlog, Kuliner, dan memulai aktivitas sesuai karakter masing-masing.
Karena kalian baru saja trip ke Thailand kemarin, bisa ceritakan pengalaman terseru selama di Thailand dari perspektif masing-masing?
Bella: Aku seneng pas motoran di jalanan sepi waktu malam, sama momen piknik!
Khansa: Suka pas motoran malam-mama sama Bella jalanannya enakkk
Laras: Pengalaman seru di Thailand bisa ketemu temen baru! Disana kita ketemu beberapa content creator dan yang punya thrift shop disana. Terus pengalaman lainnya adalah motoran, walaupun vibesnya kaya di Jakarta tapi ada degdegan nya juga pas pertama kali ngegas hahaha..
Wenda: Bisa motoran! Lalu ketemu teman-teman baru di Thailand yang mana mereka suka berkendara dan thrifting..
Top 5 tempat makan favorit kalian masing-masing di Jepang apa saja?
Bella: Aku sih Famima sama Red Rock ya, oh sama Joto Curry Osaka.
Khansa: Famima chicken, JOTO Curry Osaka, Ichiran ramen, MeltyKiss Chocolate, Jagariko Snack.
Laras: Joto Curry, Ichiran, Fami Chick, Dorayaki Matcha di SASAYAIORI+ daaan omurice di restaurant muni kyoto
Wenda: Ramen Bebek Kamo To Negi, Redrock, Joto Curry Osaka, Umami Tasuke Sendai, Tsurutontan Udon Ginza, Sansai Soba Fumutoya Yamadera, Premium Ice Cream Family Mart, Fami Chicken FamilyMart, Zaku-Zaku Shibuya!
Pertanyaan terakhir: Bagaimana rasanya menghadiri konser Joe Hisaishi? Film Ghibli favorit kalian apa saja?
Bella: NANGISSSS! Walaupun konsernya bukan konser Ghibli, tapi vibe yang diciptakan sama Joe Hisaishi fulfilling banget. Aku udah pengen banget nonton konsernya pas tahun 2019 waktu di Singapore tapi wah.. Harga tiketnya ga masuk akal… Film Ghibli favorit aku Nausicaa of The Valley of The Wind, tentang nature vs the great reset hehehe.. Dan karakter Nausicaa yang digambarkan sama Hayao Miyazaki bener-bener relate sama aku makanya ini film Ghibli terfavorit.
Khansa: Speechless, nangis dan standing applause. Kaya masih mimpi sih rasanya bisa nonton langsuuuung walaupun kemarin bukan konser khusus Ghibli tapi beliau bawain Totoro di perform terakhir… Kalau aku When Marnie Was There, Howl’s Moving Castle, dan Arriety.
Laras: Pengalaman yang gak terlupakan sih, aku pertama kali nonton orchestra dan itu JOE HISAISHI. Kaya masih gak percaya bisa ketemu langsung hehe. Film Ghibli yang paling aku suka Porco Rosso, The Wind Rises, dan Howl’s Moving Castle.
Wenda: Salah satu mimpi terbesar di hidup, yang mana perjalanan ke Jepang ini pun adalah impulsif untuk nonton Joe Hisaishi. Aku segila itu sama ghibli, soundtrack dan sejatuh hati itu dengan karya-karyanya beliau, jadi saat bisa ngerasain dan bisa menikmati langsung karyanya beliau rasanya UNREAL!!! Ga berhenti netesin air mata dan bahagia sepenuh hati. Hidangan langka di hidup!
Interview & text by Aldy Kusumah
Photos from Roda Nona