Goldie adalah seorang graffiti artist / writer yang akhir-akhir ini cukup aktif dalam berkarya dan berkolaborasi. Karakter-karakter dan style Goldie cukup unik sehingga krayanya mudah dikenal jika kita melihatnya di jalanan. Pada tanggal 2 Maret 2024 lalu Goldie baru saja menggelar solo exhibition di Fragment Project Bandung sebagai “Golden Summerâ€, dengan merilis berbagai merch dan juga live painting. Mari berbincang dengan Goldie mengenai album hip hop favoritnya, diteror aparat dan hobinya membawa mie kremes saat painting..
How do you get into graffiti? Pada awalnya lo terinspirasi dari mana untuk memulai writing?
Awal mula tau graffiti tahun 2014, sejak saat itu ga ada bakat sama sekali menggambar, karena saya sempat patah tulang dan gabisa kemana mana akhirnya mulai gambar gambar dan mencari tutorial di sosial media, sejak tahun itu sosial media yang dapat di akses hanya youtube karena belum begitu ngerti instagram, dari situ tau graffiti dan akhirnya terus ngulik graffiti hingga sekarang, dan mulai tau pelaku-pelaku graffiti yang akhirnya menjadi inspirasi saya didunia graffiti.
Berapa lama biasanya lo mengerjakan sebuah karya?
Tergantung gambar yang saya buat, biasanya saya sengaja jalan-jalan buat nandain lokasi mana aja yang akan saya gambar, jika keliatannya spot tersebut aman untuk digambar tanpa izin maka langsung di gambar, tetapi kalau tidak memungkinkan spot tersebut untuk di gambar biasanya saya minta izin kepada orang-orang terdekat di tempat itu. Kalo misalnya spot itu tanpa izin biasanya gambar buru-buru sekitar 1 jam an, kalau spot itu udah dapet izin biasanya nyantai bisa sampe 4/5 jam karena pasti sambil jajan hahaha..
Ini karya terlama saya “GOLDIE GURLS GANK†dikerjakan selama 2 hari karena proses gambarnya santai banget sambil kumpul bareng anak-anak luar kota lainnya.
Gue melihat karakter Kucing, perempuan dan babi di graffiti-graffiti karya lo. Bisa elaborasi dan ceritakan kepada pembaca mengenai karakter-karakter tersebut?
Latar belakang saya mengambil babi pada perjalan saya di graffiti sesederhana saya menyukai warna pink karena menurut saya pink identik dengan perempuan, dan seiring berjalannya waktu karakter saya berkembang menjadi seperti sekarang. Character itu terinspirasi dari character peri dalam cerita cerita fiksi yang memberikan banyak kejutan pada setiap kemunculannya. Hal itu didasari karena wawasan dan pandangan saya terhadap graffiti semakin berkembang banyak hal hal tak terduga di dalam aktivitas saya di graffiti, seperti ke gap waktu gambar dan bombing. Dan juga graffiti memberikan saya banyak peluang untuk bisa aktualisasikan diri saya didalam graffiti. Untuk perihal konsep dan style saya tidak membatasi ide yang saya luapkan dalam karya graffiti saya.
Bagaimana korelasi antara musik dan street art menurut lo? Apakah lo grow up mendengarkan hip hop juga? Kalau iya 5 album hip hop favorit lo apa aja dan kenapa?
Korelasi antara musik dan street art menurut saya sangat identik dari dulu, meskipun Graffiti indentik dengan musik hip hop. Tentu saja, setelah saya terjun ke dunia graffiti pun saya jadi menyukai musik hip hop, karena saya juga sering melihat video-video graffiti yang memakai musik musik hip hop.
5 album hiphop favorit saya
– The Low End Theory – A Tribe Called Quest
– â The Grand Chase – Envy
– â The Marshall Aathers LP2 – Eminem
– â My Beautiful Dark Twisted Fantasy – Kanye west
– â Blakumuh – Dekaden Lintas Dekade
Pernah berurusan dengan aparat saat sedang bombing? Atau apakah ada cerita unik/lucu pada saat sedang bombing?
Tentunya pernah. Banyak bgt kejadian unik lucu dan hal hal ga terduga lainnya waktu bombing, seperti teman ketinggalan, jatuh ke got, di teror DM-DM oleh pihak berwajib ataupun aparat aparat lainnya.
Writers tend to collaborate with other street-artist. Beberapa highlights kolaborasi lo dengan siapa saja? Bagaimana awalnya lo collab dengan orang-orang tersebut?
Tentunya dengan beberapa graffiti artist lainnya. Selain itu pernah juga berkolaborasi dengan Tuan 13 dan Yacko untuk mengerjakan project campaign bersama Diton King. Tetapi saya beberapa kali terlibat kolaborasi dengan beberapa band, diantaranya Hardik, Pretty Touch, History of Life, dan mungkin beberapa yang nanti saya kerjakan ada Honey dan Peach. Tentu genre musik ini memberikan tantangan bagi saya untuk mengerjakan proyek tersebut. Karena awalnya saya menyukai genre-genre band tersebut sehingga saya tertarik untuk mengerjakan proyek itu.
Equipment dan barang-barang esensial yang selalu lo bawa saat bombing apa saja?
Cat semprot, caps, jangan lupa yupi, coklat chic choc, susu Milo kaleng dan mie gemezz enak tentunyaa..
Fashion style lo cukup unik, dan lo juga kadang membuat konten untuk brand-brand tertentu. Brand-brand lokal dan luar apa saja yang menginspirasikan fashion lo?
Untuk fashion sebenarnya saya tidak terlalu mengambil inspirasi dari manapun, saya lebih suka memakai yang menurut saya nyaman dan bisa di mix and match dengan barang barang yang saya punya.
Bagaimana scene graffiti di Tasik?
Masih aktif dan berjalan cukup baik, namun untuk regenerasi sepertinya sekarang belum terlalu terlihat, mungkin ditahun ini atau beberapa tahun kemudian pelaku graffiti ditasikmalaya semakin menjamur, khususnya bagi pelaku graffiti
Perempuan di tasikmalaya.
5 rekomendasi kuliner Tasik favorit lo apa aja?Â
Kalo kalian ke Tasik kalian wajib cobain makanan ini!!
1. Nasi tutug oncom
Kalo pagi nasi tutug oncom Benhil, kalo malem nasi tutug oncom pak Ubad (nasi to kumplitnya)
2. â Nasi bakar Erdogan (Nasi bakar ayamnya)
3. â Bakso Firman ( Bakso kumplitnya terbaaaaik)
4. â Es campur bojong (escampur bojong duren)
5. â Cemilan Bi Aam (kripik, usus & kentangnya terbaik)
Words & interview by Aldy Kusumah
Photos taken from Goldie’s archives