Vicious Pain adalah salah satu brand yang menarik: mereka lahir dari gabungan DNA punk dan street-fashion klasik. Dengan prinsip “every directions”, mereka tidak ingin stuck di salah satu era fashion dan ingin bereksplorasi lebih liar walaupun tetap memastikan karakter Vicious Pain di setiap output prodak-nya. Andi Fath adalah otak dibalik Vicious Pain, mari berbincang dengan Andi mengenai Sid Vicious, membawa mertua makan sate maranggi dan memakai Clarks karena sudah berumur..
“Good design menurut gw adalah design yang punya pesan dan kesan inovatif, timeless dan ramah lingkungan aja sih. Nothing less, nothing more.”
Halo Andi, Bisa ceritain sedikit ga ke pembaca awal histori Vicious Pain dari pertama terbentuk sampai sekarang?
Vicious Pain terbentuk 6 tahun lalu tepatnya 2 januari 2018, awal mula nya Vicious Pain saya buat emang untuk melampiaskan hasrat saya terhadap design. Kesukaan saya terhadap fashion maupun design itu saya tuangkan penuh ke Vicious Pain yang menjadi alter ego saya juga yang ternyata mendapatkan berbagai respon yang beragam dari khalayak. Nama Vicious Pain sendiri terinspirasi dari nama personil Sex Pistols: Sid Vicious, sedangkan Pain nya sendiri merupakan acronym dari Produced art In Nothingness.
Inspirasi fashion terbesar Lo dari mana saja?
Untuk fashion sendiri jujur saya suka banget sama Braindead karena mereka gak henti-hentinya ngeluarin design ataupun produk yang menurut saya sangat liar, colorful dan ada sentuhan fine art nya.
Era mana yang paling mendefinisikan style Vicious Pain dan style pribadi Lo? ‘90s grunge, Y2K, ‘70s punk-chic atau gorpcore/dadcore kekinian?
Kalau dari Vicious Pain itu punya simbol yang gw namain “every directions” yang dimana gw ga mau vicious pain stuck di satu era. So Vicious Pain bisa masuk-masuk aja dengan gaya nya sendiri ke era ‘70s, ‘80s, ‘90s ataupun Y2K. Karena gw ngerasa Vicious Pain harus tetap ikutin trend tapi tetap mengemas trend itu dengan DNA style ataupun graphic ala Vicious Pain aja hehe..
Apakah value sebuah brand akan menurun jika melakukan trend harga coret?
Sebenarnya masalah penentuan harga adalah hak dan merupakan salah satu strategi marketing dari tiap brand dan opini gw adalah sah sah aja sih, cuma makin kesini gw melihat teman-teman yg berbelanja itu sudah ter-edukasi jadi sudah tau material produk yang akan dia beli. So kalau dibilang merusak gw ngerasa costumer akan lebih selektif aja sih dalam memilih brand atau produk apa aja yang bakalan dia kenakan. Karena ada banyak sekali faktor mempengaruhi daya beli customer di tahun sekarang.
Tentunya tidak ada yang 100% original di era kontemporer ini, beberapa brand meleburkan berbagai referensi, influence dengan style mereka sendiri sehingga menciptakan karya atau entitas baru. Tetapi ada beberapa brand yang meniru “plek-plekan” dan meng-glorifikasi kultur bootleg. Bagaimana opini atau pendapat pribadi Lo soal ini?
Pendapat gw pribadi tentang hal ini ada baik dan ada buruknya. Versi baiknya adalah akan tercipta sebuah respon atau pengemasan visual yg termodifikasi sesuai dengan trend di zaman ini. Versi buruknya adalah ketika plek-plek an itu terjadi maka bisa saja Normalisasi terhadap plagiasi itu bisa di-halalkan. So selamat datang di era dimana ATM itu adalah hal yang hampir semua orang ataupun brand udah lakukan.
Good design versi Lo adalah yang seperti apa?
Good design menurut gw adalah design yang punya pesan dan kesan inovatif, timeless dan ramah lingkungan aja sih. Nothing less, nothing more.
Top 5 fashion items wajib versi Lo apa aja?
1. Crewneck bisa di pakai di semua season sih.
2. Long Shirt biar lebih mature aja sih dan di pakai siang pun masih melindungi kulit.
3. Nike or Clarks shoes karena udah umur kali yah hahaha..
4. Baggy Pants biar adem hehe..
5. Knitwear is the new hoodie!
Rekomendasi 5 tempat makan favorit versi Lo untuk membawa first date atau calon mertua? Haha..
1. Kalau first date ke Gang Nikmat okelah..
2. First date ke Konklusi bisa juga sih gyoza nya aduhaii ampunnn.. Enak kali abangkuh..
3. First date juga enak di Iga Sarwon sih kalau udah malem seblum nganter balik haha..
4. Buat calon mertua makan di Kobe boleh sih itu. Banyak pilihan menu nya.
5. Untuk calon mertua sih tetep makan Sate Maranggi Koh Angga di Surapati sluurrppsss ahhhh.. Jadi laper lagi mas hahahah..
Last but not least:
Makanan Padang atau Sunda?
Padang karena agak pedes dan berkuah jadi masih deket sama makanan Makassar.
Muay Thai atau Brazillian Jiujitsu?
Muay Thai karena bisa dipakai streetfight.
Punk atau Metal?
Punk dong hehe.. Karena suka aja.
Suffer for fashion, fungsi atau kenyamanan dulu?
Kenyamanan dan fungsi karena gw suka produk yang enak dipakai enak dilihat dan harganya masih enak di kantong.
Homage, tribute atau parody?
Tribute karena itu membangkitkan kenangan aja sih.
Supreme, Stussy atau FUCT?
Supreme karena designnya edgy, warnanya liar, dan kadang grafisnya nyeleneh sih.
Braindead, Cavempt atau Online Ceramics?
Braindead karena gw suka figure si Kyle Ng-nya sih selain suka sama brandnya.
Dad’s shoe atau skate-shoe?
Skate shoe karena pasti dibuat untuk tahan di segala kondisi jalanan jadi boleh lah di pakai jadi daily beaters.
Words & interview by Aldy Kusumah