MICROGRAM, turut meramaikan gelaran festival Pestapora di Gambir Expo Jakarta selama tiga hari 23-25 September 2022 dengan menghadirkan MICROGRAM ALTERNATIVE STAGE. Sesuai dengan namanya, deretan nama di panggung ini akan membawakan berbagai genre musik yang kerap dilabeli dengan sebutan “alternatifâ€. Mulai dari indie-folk, electro-pop, psychedelic, post-punk, hardcore, latin, bahkan dangdut. Hal ini sejalan dengan semangat Pestapora yang ingin menjadi perayaan lintas genre dan generasi atas kebangkitan musik Tanah Air setelah dua tahun terpukul pandemi.
Di tengah-tengah musisi yang tampil di pangung besar, Microgram Alternative Stage di Pesta Pora dibuka oleh penampilan dari Cal dilanjut oleh Hockey Hook, White Chorus, Elkarmoya dengan set spesialnya. Lalu, dihari pertama juga ada Muchos Libre, Oscar Lolang dengan potongan rambut barunya, Bleach dan terakhir sebagai penutup ada karaoke yang dilead oleh Microgram x Bertinder. Hari kedua Microgram Alternative Stage dimulai lebih awal 30 menit dibanding hari pertama yang ditandai oleh penampilan dari Sunbath, diteruskan oleh Ray Viera Laxmana, lalu ada grup musik Leipzig dengan ciri khas yang selalu membakar dupa ketika manggung. Setelah break maghrib ada The Couch Club, Bleu House, Lizzie dan ditutup oleh penampilan dari Heals. Hari ketiga, sebagai hari terakhir Microgram Alternative Stage line up pun lebih banyak dibanding dua hari sebelumnya. Dibuka oleh The Sugarspun, lalu ada unit screamo dari Bandung Swarm disambung Adadde, Prejudize, Mundae, Saturday Night Karaoke yang sempat featuring Jimmy Multhazam. Lalu ada kolaborasi Dongker x Kinder Bloomen, Symphony Polyphonic Geng dan terakhir ada after party dari Berita Disko.
Microgram berhasil mencuri perhatian ditengah-tengah penampil yang mengisi stage-stage besar. Alternative Stage dari Microgram ini pun kemarin terletak ditempat yang strategis dimana orang yang lewat dari satu area besar ke area besar lainnya pasti lewat ke depan Alternative Stage dari Microgram ini. Area venue yang tidak terlalu besar membuat suasana didalam pun terasa sangat intim. Mengutip dari zine yang dibuat oleh Microgram yang menyatakan bahwa “Alternative Stage adalah buah manifesto kami untuk mengekspos entitas musik potensial yang menanggalkan aturan arus utama mau pun semi -pinggir-” nampaknya sangat mewakili bagaimana Jeurnals melihat pergerakan yang dilakukan oleh Microgram di festival besar sekelas Pesta Pora. Kami selalu menunggu kejutan apalagi yang akan dilakukan oleh Microgram berikutnya.
Photos by Fabian Insan Faturrahman