Banksy: seniman jalanan dengan karya yang bernilai ratusan ribu dolar
Banksy adalah seorang seniman yang karya-karyanya selalu relevan dengan zaman. Aktivisme dan sikap politisnya tersiratkan dari karya-karyanya yang anti-otoritas dan sering kali menyindir pemerintahan, kapitalisme, dan kondisi manusia. menggambarkan distopia kontemporer. Ketika majalah Time memilih seniman asal Inggris, Banksy—ahli grafiti, pelukis, aktivis, pembuat film, dan provokator serba guna—untuk masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2010, ia berada di tengah-tengah Barack Obama, Steve Jobs, dan Lady Gaga. Foto Banksy di majalah itu adalah sebuah self-potrait dirinya dengan kantong kertas (yang dapat didaur ulang, tentu saja) di atas kepalanya. Sebagian besar penggemarnya tidak benar-benar ingin tahu siapa dia (dan dengan keras memprotes upaya Fleet Street untuk membuka kedoknya). Namun mereka ingin mengikuti perkembangannya dari grafitti ilegal—atau, istilahnya, “bombingâ€â€”dinding di Bristol, Inggris, pada tahun 1990an hingga seniman ini memiliki karya-karya yang bernilai ratusan ribu dolar di rumah lelang internasional seperti Christie dan Sothebys. Saat ini, dia sudah bombing di kota-kota dari mulai Wina hingga San Francisco, Barcelona hingga Paris dan Detroit. Dan dia kadang beralih dari grafitti di tembok kota dan mulai melukis di atas kanvas, membuat patung konseptual, dan bahkan shooting proyek film, dengan film dokumenter “Exit Through the Gift Shopâ€, yang dinominasikan untuk Academy Award.
Inspirasi Banksy dalam menggunakan stensil
Pest Control, organisasi yang didirikan oleh seniman untuk mengautentikasi karya seni Banksy yang asli, juga melindunginya dari pihak luar yang ingin tahu mengenai identitas aslinya. Bersembunyi di balik kantong kertas, atau, yang lebih umum, email, Banksy tanpa henti mengontrol narasinya sendiri. Wawancara tatap muka terakhirnya terjadi pada tahun 2003. Meskipun ia berlindung di balik identitas yang dirahasiakan, ia menganjurkan hubungan langsung antara seorang seniman dan masyarakat umum. Banksy adalah seorang seniman yang mengembalikan dunia seni borjuis menjadi milik rakyat. Dari dulu, Banksy menetapkan aplikasi karya stensilnya yang khas pada grafiti. Ketika dia berusia 18 tahun, dia pernah dikejar polisi saat sedang bombing di sebuah kereta api bersama sekelompok temannya. Ketika Polisi Transportasi Inggris muncul dan semua orang berlarian. Banksy menghabiskan lebih dari satu jam bersembunyi di bawah truk dengan oli mesin bocor ke sekujur tubuh nya. Dari pengalaman itu Banksy memutuskan dia harus memotong setengah waktu “bombingâ€nya atau berhenti sama sekali. Banksy pun terinspirasi oleh stensil di bagian bawah tangki bahan bakar ketika sedang bersembunyi di bawah truk tersebut, dan dari situlah Banksy mulai menerapkan aplikasi stensil pada karya-karya grafittinya, sehingga membuat proses bombingnya jadi 2x lebih cepat dari seniman-seniman grafitti lain. Banksy juga menyukai sisi politiknya dari perpaduan grafitti dan stensil tersebut. Semua grafiti adalah perbedaan pendapat tingkat rendah, tetapi stensil memiliki sejarah tambahan menurutnya. Menurut sejarah stensil telah digunakan untuk memulai revolusi dan menghentikan perang.
Banksy dan anonimitas
Banksy adalah seniman dan aktivis jalanan kontemporer Inggris yang, meskipun terkenal secara internasional, tetap mempertahankan identitas anonimnya. Ditujukan sebagai bentuk kritik budaya, sang seniman sering menyasar agenda sosial dan politik yang sudah mapan dengan ilustrasi cerdasnya yang dibuat dengan stensil dan cat semprot di kota-kota seperti New Orleans, New York, dan Paris. Meskipun rincian kehidupan artis tersebut sebagian besar tidak diketahui, diperkirakan bahwa Banksy lahir di Bristol, Inggris, pada tahun 1974. Dia memulai karirnya sebagai seniman grafiti di kota. Pada tahun 2015, Banksy membuka Dismaland Bemusement Park, sebuah pameran seni kontemporer yang difungsikan sebagai taman hiburan, seperti Disneyland versi gelap. Setelah berjalan selama 36 hari, pekerja dan materialnya dikirim ke kamp migran Calais di Prancis untuk membangun perumahan tambahan. Di antara aksi seniman yang paling terkenal termasuk lukisannya yang tercabik-cabik: Ketika lukisan karya Banksy dijual di lelang seharga $1,4 juta pada tahun 2018, sebuah mekanisme dipicu yang menyebabkan karya seni tersebut hancur sebagian, menghasilkan karya baru berjudul Love in the Bin (Cinta di Tempat Sampah (Love in the Bin). 2018). Pertanyaan yang sedang berlangsung tentang siapa Banksy terus menjadi berita utama ketika pada tahun 2017 Robert Del Naja, penyanyi dari band trip-hop Massive Attack, dirumorkan sebagai Banksy. Dalam beberapa media, sempat ditulis bahwa jadwal tour Massive Attack selalu pas dengan aksi bombing Banksy di kota-kota tersebut. Goldie, seorang musisi trip hop pernah keceplosan dalam sebuah interview dan menyebut Banksy dengan nama “Robertâ€. Gaya Banksy dan penggunaan perampasan kulturnya telah melahirkan sejumlah seniman jalanan lainnya, termasuk Mr. Brainwash dan Alec Monopoly. Anonimitasnya menambah lapisan misteri pada kepribadiannya, dan hal itu telah memicu spekulasi dan minat terhadap dunia seni dan seterusnya. Beberapa kritikus berpendapat bahwa anonimitasnya memungkinkan fokusnya tetap pada seni itu sendiri, sementara yang lain mempertanyakan ketulusan seorang seniman yang tetap bersembunyi. Meskipun anonimitas Banksy telah memicu intrik dan spekulasi, hal ini juga menimbulkan perdebatan tentang peran identitas dalam dunia seni.
Mengembalikan seni ke jalanan
Karya seni Banksy sering muncul di jalanan, tembok, dan jembatan di berbagai kota di seluruh dunia. Gaya khasnya mencakup gambar stensil dan slogan-slogan yang tajam dan jenaka. Karya-karyanya bisa sangat mencolok secara visual dan menggugah pikiran. Tidak seperti seniman-seniman kebanyakan yang hanya memperhatikan aspek estetika dan terkadang terkesan pretensius, karya seni Banksy sering membahas masalah politik dan sosial. Karya-karyanya mencakup topik-topik seperti perang, kemiskinan, imigrasi, dan pengawasan, memberikan kritik terhadap sistem yang sudah mapan dan menantang status quo. Pesan dalam karya-karya Banksy juga gampang dimengerti karena menggunakan gaya bahasa yang lugas, sehingga orang awam pun bisa menikmati karya seni Banksy tanpa harus mengerti teori seni rupa atau menjadi penikmat seni terlebih dahulu. Yang membuat Banksy menarik adalah dia berhasil merahasiakan identitasnya. Banksy mulai lebih dikenal secara luas setelah menyutradarai film dokumenter “Exit Through the Gift Shop” pada tahun 2010. Film ini mengeksplorasi dunia seni jalanan dan menampilkan seniman jalanan terkemuka lainnya. Namun, beberapa aspek keaslian film tersebut masih diperdebatkan. Karya Banksy mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap seni dan budaya kontemporer. Karya-karyanya sering mendapat perhatian luas dan mendapat harga tinggi di pasar seni. Terlepas dari sifat seni jalanannya yang tidak sah, seni jalanannya telah dicari dan bahkan dilindungi dalam beberapa kasus. Seni Banksy tidak hanya tentang estetika tetapi juga berfungsi sebagai bentuk aktivisme. Dia menggunakan platformnya untuk menarik perhatian terhadap isu-isu sosial dan menantang masyarakat untuk berpikir kritis tentang dunia di sekitar mereka. Banksy bahkan berani menggambar di tembok Gaza Strip pada tahun 2005, dan selama dia menggambar, sniper Israel sudah membidik kepala nya. Ada sebuah gosip beredar mengenai Brad Pitt yang ingin sekali memiliki karya Banksy. Karena karya-karya Banksy itu sulit untuk dibeli, Brad Pitt memutuskan untuk membeli sebuah tanah dengan bangunan nya di Inggris, dimana ada grafitti Banksy di bangunan tersebut, lalu Brad Pitt memugar tembok tersebut dan menjual kembali bangunan nya. Semua penduduk Inggris pun selalu berharap Banksy suatu saat bombing di tembok rumahnya. Overall, Pengaruh Banksy terhadap dunia seni dan budaya populer tidak dapat disangkal, dan karya-karyanya yang menggugah pemikiran terus memicu diskusi tentang titik temu antara seni, politik, dan masyarakat. Banksy adalah seniman terpenting di abad ini.
Words by Aldy Kusumah