Tanpa introduksi yang bertele-tele, ini adalah beberapa album pilihan kami yang sering kami putar di tahun 2022 ini. Maybe this year sucks but at least we’ve got several great albums! Jangan bersedih jiika album favorit kamu tidak ada disini, tulis di kolom komentar and tell us what’s great about it!
SZA – SOS
Dengan 23 lagu dan durasi lebih dari satu jam, “SOS” milik SZA yang baru dirilis ini bukan sekadar pernyataan: “SOS” adalah kitab suci baru R&B transendental yang paling memikat dan inventif. Follow up dari album “Ctrl†yang dirilis pada tahun 2017 silam ini dipenuhi aransmen cerdas, permainan kata yang “witty†dan sound yang epik. Album yang dibuat selama 5 tahun ini memiliki elemen folk, jazz, pop, ambient electronica dan bahkan memiliki sedikit unsur surf, trap, grunge dan AOR rock, tetapi tetap memiliki hati R&B yang kental.
Key tracks: Good Days, Kill Bill, Ghost in the Machine
Inclination – Unaltered Perspective
Sejak akhir tahun 2000-an band straight-edge menjadi sesuatu yang langka, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, generasi baru hardcore menciptakan beberapa band yang luar biasa. Ketika Inclination yang berbasis di midwest menjatuhkan demo mereka “Midwest Straight Edge”, skena hardcore sangat menyukainya, termasuk saya. Sejalan dengan band-band seperti Strife dan One King Down, mereka menambahkan sentuhan melodi ke hardcore yang lebih baru untuk menciptakan salah satu album hardcore terbaik untuk tahun ini. “Unaltered Perspective” adalah album Inclination yang paling menantang & introspektif hingga saat ini. Sekarang mereka memiliki tiga rilisan yang sekarang dapat mengukuhkan diri mereka sebagai hardcore straight edge terbaik dari generasi modern, yang akan mengingatkanmu pada band-band hardcore straight edge terbaik dari era 2000-an.
Key tracks: Thoughts and Prayers, Epidemic
Anxious – ‘Little Green House’
Little Green House memiliki banyak keunggulan yang dimiliki band-band indie/emo awal tahun 2000-an yang populer pada saat itu. Hampir setiap lagu dalam rekaman ini memiliki kualitas anthemic yang siap untuk dimainkan di arena besar, terutama dengan output vokal yang berlapis-lapis seperti pada single “In April” dan “Growing Up Song”. Lagu pembuka “Your One Way Street” dimulai dengan beberapa riff melodi yang kemudian digantikan oleh vokal yang lebih keras. Tapi tentu saja, mereka melanjutkan lagu dengan part chorus yang megah, dan itu akan menjadi tema yang diulang di album ini. Anxious ini telah memahami cara menulis hook yang baik dan benar. “Afternoon†dan “You When You’re Gone†menutup album ini dengan beberapa vokal tamu lagi, kali ini milik Stella Branstool (Hello Mary). Dalam “Afternoon”, vokalis Grady Allen menyanyikan melodi yang catchy dan kadang-kadang dibantu oleh Stella tetapi pada “You When You’re Gone” skenario berbalik dengan Stella mengambil peran vokal utama dan Grady menyanyikan harmoni latar.
Key tracks: You When You’re Gone, Call From You, Your One Way Street
No Pressure – S/T
No Pressure adalah proyek sampingan dari Parker Cannon dari The Story So Far, Pat Kennedy dari Light Years, dan Harry Corrigan dari Regulate yang memainkan pop-punk/easy core awal tahun 2000-an. Album ini dirilis dibawah bendera Triple B Records dan dengan cover artwork yang keren (Menggunakan fonts Goldfinger dan No Doubt) tentu saja album ini akan menarik perhatian sampai ke headphone dan speaker bluetooth saya. Terlepas dari upaya terbaik saya untuk tidak menikmati album throwback Blink-182 era “Dude Ranch†dengan sedikit sentuhan TSSF dan Gorilla Biscuits ini, No Pressure adalah salah satu album pop-punk paling megah yang dirilis tahun ini dan pasti akan menemukan rumah untuk para penggemar pop-punk “new school†(baca awal 2000-an) dan pop-punk nü-school (baca awal 2020-an).
Key tracks: One Way Trip, Both Sides, Too Far
Domi & JD Beck – ‘NOT TiGHT’
Album debut dari duo keyboardist DOMi & drummer JD Beck mungkin memiliki “bintang tamu†paling banyak tahun ini. ‘NOT TiGHT’ menawarkan deretan bintang indie yang menakjubkan (Thundercat, Mac DeMarco), sultan-sultan hip-hop (Snoop Dogg, Busta Rhymes) dan satu titan jazz O.G. (Herbie Hancock). Album ini adalah sebuah langkah cerdik bos label mereka Anderson .Paak (yang juga bernyanyi di lagu “TAKE A CHANCEâ€), yang melibatkan pasangan itu ke APESHIT, label barunya di bawah label jazz legendaris Blue Note. Album ini bisa menjadi gateway bagi para penggemar baru musik jazz, dan sekaligus bisa di apresiasi juga oleh para pendengar jazz veteran yang sudah terbiasa mendengar Cannonball Adderley, Sun Ra, Art Blakey, Ahmad Jamal dan Thelonious Monk.
Key tracks: SMiLE, TAKE A CHANCE, BOWLiNG
Perunggu – ‘Memorandum’
“Memorandum†adalah salah satu pemersatu crowd di sebuah gigs musik: dimana lagi kalian bisa melihat metalheads, hardcore kids sampai indie darlings dengan kompak sing along menyanyikan (kadang berteriak) lagu-lagu Perunggu. Betul, lirik mereka telah menembus berbagai batasan genre sehingga tidak aneh bila seseorang yang memakai baju “Vein FM sekalipun menyanyikan lirik “33x†ketika Perunggu sedang tampil. Lirik-lirik dengan tema kontemporer ini ditulis dengan cerdik sehingga bisa relate kepada berbagai kalangan. Secara musikalitas, bagi saya Perunggu terdengar seperti campuran dari Death Cab For Cutie dan Sheila on 7. Kalimat “Kukoleksi semua rilisan†pada track “Canggih†membuktikan bahwa Maul, Ildo dan Adam adalah penggemar musik, dan sekarang mereka memiliki penggemar juga yang dengan lantang hafal setiap bait lirik Perunggu. Album yang dibuat oleh fans untuk fans lainnya tentu akan lebih relateable dalam berbagai aspek. Every parent should at least watch “Pastikan Riuh Akhiri Malammu†music video.
Key tracks: Biang Lara, Pastikan Riuh Akhiri Malammu, Membelah Belantara, 33x
Alex G – ‘God Save the Animals’
Entah kenapa album ini mengingatkan saya pada Elliott Smith. Dari grunge-pop hingga breakbeat, God Save the Animals mengintegrasikan berbagai genre dengan nakal ala Alex G ke dalam penulisan lagu ala slacker folk ballads yang terstruktur. Di albumnya yang diproduksi paling elegan (album-album terdahulunya lebih berkesan lo-fi secara sound), Alex Giannascoli dengan mudah meramu ide-ide yang berbeda. Sebagai salah satu ujung tombak indie rock kontemporer, Giannascoli membuat karakter lagu-lagunya dengan sangat hati-hati dan tetap bisa menyentuh secara personal.
Key tracks: Runner, No Bitterness, Forgive
Kendrick Lamar – ‘Mr. Morale & the Big Steppers’
Rasa sakit Kendrick tetap belum terselesaikan pada album “Mr. Moral & the Big Steppersâ€. Kendrick Lamar menghabiskan album kelimanya untuk merayakan dan mencela sifat buruk dan kekurangannya; dia tidak mencari pengampunan, karena memang tidak ada. Album ini adalah pengalaman mendengarkan yang luar biasa. Sudah lima tahun sejak “DAMN†dirilis dan mendengar Kendrick membuat album ganda adalah sebuah kejutan. Album ini menggabungkan semua eksplorasi musik masa lalu Kendrick; R&B, Pop, Jazz, atau funk, semuanya ada disini. Albumnya ini bagus dan pasti jauh lebih baik dari “Donda†yang pretensius dan hanya mengandalkan gimmick semata.
Key tracks: N95, Die Hard, Savior, Mirror.
Alvvays – ‘Blue Rev’
Tanpa menggali lebih dalam lagi, “Blue Rev†adalah 14 lagu yang Alvvays lakukan dengan sangat baik: lapisan gitar jangly mencapai semua nada yang tepat dan didukung oleh bagian ritme metronomik band. “Blue Rev†juga menampilkan anggota baru – drummer Sheridan Riley dan bassis Abbey Blackwell – untuk album ini. “After The Earthquake†adalah sebuah indie-pop gem dengan melodi yang enak, highlight kami yang lain adalah “Pomeranian Spinster†yang sedikit punkish dan lagu pembuka “Pharmacist†yang shoegazing. Alvvays ini secara musikalitas terus berkembang dari album ke album, dan kita tentu akan menanti rilisan selanjutnya dari Band Kanada ini.
Key tracks: Pharmacist, Easy on Your Own?
Spiritworld – ‘DEATHWESTERN’
Jika kalian menyukai band hardcore bernama Integrity, menurut kami Spiritworld adalah Integrity versi koboy. Bahkan Dwid Hellion dari Integrity menyumbangkan suaranya ada track “Moonlit Tortureâ€. Spiritworld adalah band yang tidak dibicarakan tiga atau empat tahun yang lalu. Namun, di tahun 2020 ada sebuah album berjudul “Pagan Rhythms†yang meramu hardcore dan death metal dengan estetika dan riff yang heavy. Itu menjadi rilisan metal favorit banyak orang di tahun 2020 itu. Setelah bertahan beberapa tahun tanpa materi baru, DEATHWESTERN akhirnya hadir. Melodi dan riff ala Slayer berkecimpung dengan padatnya rhythm section mereka. Elemen-elemen horror western yang mereka angkat di lirik bahkan konsep album ini begitu kental, dari intro “Mojave Bloodlust†saja kamu akan berpikir “apakah saya sedang mendengarkan album metal atau menonton film spaghetti-western?â€. Arwah komposer Ennio Morricone pun seakan merasuki para personil Spiritworld di album ini. Jika kamu hanya akan mendengarkan satu album metal saja tahun ini, maka dengarkanlah yang satu ini.
Key tracks: Moonlit Torture, DEATHWESTERN, Purafied in Violence
Honorable Mentions:
1. Vein.fm – “This World is Going to Ruin Youâ€
2. Drug Church – “Hygieneâ€
3. Soul Blind – “Feel it Aroundâ€
4. Russian Circles – “Gnosisâ€
5. Mitski – “Lauren Hellâ€
Words by Aldy Kusumah