Pada awalnya, melihat penampilan Parker Cannon (The Story So Far) di Youtube dengan proyek melodic-hardcore barunya, No Pressure. Di penampilan tersebut, Parker menggunakan jersey bola club Westham dengan sponsor Dr. Martens & Fila. Lalu di era album “Proper Dose†TSSF, style Parker pun lebih terlihat seperti Liam Gallagher dengan parka Stone Island, sneakers putih dan jeans baggy. Ternyata ini adalah blokecore looks. Blokecore bukanlah sebuah penampilan fashion baru. Terutama untuk orang-orang Inggris. Seperti halnya Dad’s core dan Gorpcore, Blokecore juga bernasib sama: sebuah fashion look atau fashion statement yang sudah ada sejak lama, hanya baru saja didefinisikan oleh para jurnalis dan kritikus fashion. Untuk para penggemar sepakbola, Blokecore adalah sebuah penampilan yang cukup generik. Sebuah estetika fashion yang menampilkan atasan jersey bola vintage, jeans yang baggy atau straigh (kebanyakan Levi’s) dan tentunya sneakers Adidas. Kamu pasti pernah melihat style ini dipopulerkan oleh Liam Gallagher (Oasis) dan frontman Blur, Damon Albarn pada awal tahun ‘90an. Dan tentunya fashion style ini pun terlihat dikenakan oleh para “lads†dan bapak-bapak di negara Inggris pada umumnya.
Sebuah kombinasi antara Adidas Originals dan denim adalah salah satu look yang essential dalam blokecore. JIka ditarik lebih jauh, origin blokecore ini pun terinspirasi dari casuals culture tahun ‘70an yang mereferensi gaya berpakaian mods ‘60an. Para “casuals†ini lebih memilih garmen-garmen dari designer Eropa seperti Stone Island, C.P Company dan Sergio Tacchini, ketimbang menggunakan Fred Perry dan Ben Sherman. Pakaian-pakaian ini akan digunakan saat menonton pertandingan sepakbola yang menunjukkan dedikasi mereka terhadap olahraga tersebut. Adidas Samba pun menjadi salah satu item wajib yang dimiliki oleh para blokecore enthusiast ini. Dimana anak-anak jaman sekrang yang menggunakan Adidas Samba mendapat referensi sepatu ini dari ayahnya dan juga mungkin dari ASAP Nast. Bisa dibilang blokecore ini adalah “anak haram†dari kultur sepakbola itu sendiri.
ASAP Rocky dan Rihanna terlihat menggunakan Adidas Samba. Dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa brand seperti Patta, Palace, Moncler, Stella McCartney sampai Balenciaga pun berkolaborasi dengan team-team sepakbola untuk beberapa artikel fashionnya. Mengambil tolak ukur bahwa sepakbola adalah salah satu olahraga yang paling banyak ditonton secara global, cukup masuk akal jika pengaruh kultural sepakbola ini akan relevan bagi generasi TikTok dan para fashion enthusiast. Para nerd blokecore ini pun akan memposting koleksi jersey football vintage nya baik itu di TikTok atau feeds Instagram mereka. Dan beberapa lebih bangga memakai Jersey vintage dengan logo team favorit mereka yang masih O.G. Musik-musik yang digemari para blokecore enthusiast ini pun cukup variatif, dari yang klasik seperti The Jam, Stone Roses dan tentunya Oasis, sampai club-bangers era MTV ‘90an dari Orbital, Underworld dan The Streets (MIke Skinner pun berdandan ala Blokecore dari dulu). Blokecore adalah sebuah peleburan budaya yang cukup antik, dimana kelas pekerja, pecinta British culture, football lads sampai generasi TikTok creators melebur menggemari hal yang sama. Ini adalah sebuah look yang sudah bertahan dalam beberapa generasi dan dipakai secara global, dan tentunya trend blokecore tidak akan kemana-mana dan tenggelam dalam waktu dekat ini. Mari pakai jersey Westham Dr.Martens yang dipakai Parker Cannon (TSSF / No Pressure) dan kembali mendengarkan “Definitely Maybe†dengan volume keras.
Words by Aldy Kusumah