Setelah merilis EP berformat piringan hitam 7†setahun lalu, unit punk rock asal Bandung, Saturday Night Karaoke, telah merilis sebuah EP terbaru berjudul Dejection. Dengan
metode perilisan yang kurang lebih sama dengan Millennial Kicks (2021), EP teranyar itu pun akan dirilis melalui empat label dari negara: Disaster Records (Indonesia), Geekmonger Records (Indonesia), Brassneck Records (Inggris) dan I Hate Smoke Records (Jepang). Namun untuk Dejection, format rilisan yang dipilih adalah kaset.
EP tersebut berisikan empat lagu baru yang nuansa musiknya cenderung lebih abrasif dan memiliki narasi lirik yang lebih kelam dibandingkan rilisan-rilisan Saturday Night Karaoke sebelumnya. “(Alasan kenapa musik dan liriknya lumayan berubah) sebenernya bukan karena pendewasaan atau gimmick sih. Kebetulan di tahun ini, ‘penyakit’ saya kumat lagi. Udah lumayan menahun sebenernya konsul soal kondisi depresi saya. Tapi selama ini diumpetin aja karena enggak mau dikasihani atau lebih parahnya jadi bahan omongan di belakang. Eh setelah sekian lama, ternyata malah makin menjadi kalau diumpetin haha. Jadi ya sepertinya (EP) Dejection ini semacam kayak saya coming clean atau apa ya, katarsis akan kondisi mental saya,†ucap Prabu Pramayougha (gitaris dan vokalis) soal perubahan nuansa musik dan lirik di EP Dejection.
Andresa Nugraha (bassist dan vokalis) pun memiliki pendapat yang sama akan perubahan tersebut: “Kayaknya dibandingin sama lagu-lagu Saturday Night Karaoke yang sebelumnya, lagu-lagu di Dejection ini memang lebih personal. Pas saya baca liriknya juga kayak, ‘anjir gelap kieu!’â€. Prabu pun menambahkan, “Kalau terasa kelam, ya alhamdulillah. Berarti saya berhasil menuangkan semua perasaan kacau yang timbul di kepala saya selama iniâ€.