Album Rimpang hadir di tahun 2023, tepatnya 8 tahun setelah ERK merilis “Sinestisiaâ€, album ketiga mereka yang cukup epik. Dari awal album ini dibuka, kesan “mewah†sudah tersirat dari aransmen dan sound di lagu pertama. Dibuka dengan “Fun Kaya Fun†yang synthesizernya mengingatkan saya pada Beach House, rupanya eksperimentasi yang dilakukan di album ini akan membuahkan sesuatu yang menyenangkan untuk didengar. Poppie memainkan bass lines nya dengan groovy, dan gitaris baru Reza diberikan ruang untuk bereksplorasi dengan gitarnya. Dengarkan keindahan e-bow Reza yang juga menyelimuti track ini. Peran vokalis latar Suraa (Cempaka Suarakusumah) Track pertama ini pun sudah menjauhkan ERK dari kesan trio minimalis yang kerap menempel sejak debut album Efek Rumah Kaca (2007) dan album kedua mereka Kamar Gelap 2008. Dengan hadirnya 2 personil (Poppie dan Reza), tentunya penulisan lagu di album ini tidak lagi didominasi oleh duo Akbar dan Cholil, melainkan sebuah proses kreatif sebuah band yang beranggotakan 4 orang.
Track ke-2 “Bergeming†seolah membawa kita ke ERK era album 1 & 2. Dimulai dari drumming Akbar yang sedikit mengingatkan saya pada Jason McGerr dari Death Cab For Cutie. Begitu mantapnya bridge di menit ke 2:18. Lalu dari situ lagu pun semakin penuh bagaikan crescendo orkestra yang indah. Track ketiga “Heroik†adalah lagu paling aksesibel di album ini. Sebuah lagu “pop†dengan lirik “Merasa heroik / Memekik-mekik / Orang-orang bergidik / Peran yang kau pikul / Pamrihnya menyembulâ€, sudah pasti Cholil membicarakan figur-figur yang ber akrobat agar terlihat bak pahlawan didepan media massa, entah dibelakang semua topeng itu apa peran mereka. “Tetaplah Terlelap†seolah merayakan kesedihan dan melankolia menjadi suatu harapan. Sebuah lagu pop dengan semangat akar rumput. Tentunya salah satu track favorit saya disini adalah “Bersemi Sekebunâ€, dimana Cholil dan cohorts nya menggaet kolaborator Morgue Vanguard (Herry Sutresna), bukan untuk part rapping melainkan spoken words. Tentunya penggalan lirik ini akan menjadi favorit banyak orang: “Ada sejenis api dari kemustahilan / Sejenis harapan yang datang dari pelan nyala sekam / Sejenis badai lahir dari rajutan bukan kepalan / Tak semua seruan harus dilantangkanâ€. Lagu ini mungkin adalah sebuah ode untuk “perang-perang yang tak akan dimenangkanâ€, sebuah homage untuk kisah-kisah perjuangan baru yang lahir dari kolektif-kolektif kecil, dan tentunya ini adalah pesan untuk “bertahan sedikit lebih lama†karena hari yang baik akan datang. Album Rimpang ini memang bercerita mengenai harapan-harapan yang baru lahir secara garis besarnya (Google: Definis Rimpang).
Kekuatan Rimpang sudah tentu dari aransemen, kekuatan lirik Cholil, dan songwriting style mereka yang sudah mencapai level selanjutnya (bahkan menurut saya lebih bagus dari Sinestesia). Tetapi bukan hanya lagu-lagunya nya saja yang patut mendapatkan apresiasi, melainkan konsep keseluruhan album ini sebagai suatu entitas yang harus dinikmati secara keseluruhan dari track 1 sampai track 10. Dan lagu penutup “Manifesto†pun adalah sebuah closure yang indah. Poin plus: saya selalu suka album berisi 10 lagu, tidak terlalu banyak, dan tidak kurang juga, pas. Who doesn’t love a great album with 10 great songs? Now i’m officially a big fan of Efek Rumah Kaca.
Key tracks: Fun Kaya Fun, Manifesto, Bersemi Sekebun, Tetaplah Terlelap, Heroik
Words by Aldy Kusumah