JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
No Result
View All Result

Review Album: Danilla – Pop Seblay

Jeurnals by Jeurnals
15/06/2022
in Review
0
Review Album: Danilla – Pop Seblay

Solois Danilla Riyadi mengawali tahun 2022 dengan mengeluarkan video klip baru bertajuk “MPV”. “MPV” merupakan jembatan yang manis untuk menuju album baru Danilla yang bertajuk Pop Seblay yang juga disematkan di akhir video clip “MPV”. Pop dan seblay mungkin terkesan rancu untuk disatukan untuk dijadikan sebuah frasa. Tapi, dua kata itu disatukan oleh seorang Danilla Riyadi seakan cocok untuk mewakili 12 lagu yang ada didalamnya.

Danilla terinspirasi oleh Fluxcup salah seorang seniman yang sempat membuat sebuah video monyet seblay. Untuk album ini, Danilla menggaet Otta Tarrega sebagai producer dan Lafa Pratomo, nama yang tidak asing lagi dengan karya-karya Danilla. Untuk mengisi instrumen pun, Danilla mengajak orang-orang yang menenaminya disaat tampil live mulai dari Rendi James (gitar), Gallang Perdhana (bas), Edward Manurung (drum), Otta (kibor) dan Lafa (gitar). Selain nama-nama tadi, ada juga beberapa kolaborator yang terlibat di album “Pop Seblay”, seperti Sigit Pramudita (Tigapagi), Teddy Adhitya, Fluxcup, sampai Bobby Mandela (BKR Brothers) pun ikut turut bagian di album ketiga Danilla ini.

Pop Seblay dibuka oleh lagu “Kudikan” yang diawali oleh monolog Fluxcup yang tentu saja absurd yang disambung oleh suara haunting Danilla seolah memberikan ucapan selamat datang di Pop Seblay. Agak mengagetkan di akhir-akhir ada sedikit bassline seperti musik orkes dan akhirnya pun ternyata ada nuansa dangdut yang disertai suara Fluxcup mengucapkan sajak yang berisi kata-kata ciri khasnya yang absurd. Berikutnya ada “MPV” yang mengisi track dua. Melalui lirik di lagu “MPV” ini terdengar Danilla ingin mengenalkan karyanya yang baru atau mungkin sisi asli pribadi dirinya. Di track tiga ada lagu “Bukan Otomata” diawali dengan lirik “siapa makhluk paling paripurna” dan di lagu ini terdengar suara petikan gitar akustik dari Sigit (Tigapagi).

Setelah beres mendengarkan “Bukan Otomata”, tetiba terdengar nada dengan nuansa game konsol nintendo, ternyata itu adalah intro untuk lagu “Berat Badan” yang liriknya sebuah keresahan akan kenapa harus ada standar tertentu untuk sebuah bentuk atau berat badan. Track ini sedikit mengingatkan dengan lagu-lagu lo-fi-nya Mac Demarco. Berikutnya ada “S E N J A di Seberang Nusa” yang mengobati akan rindunya lagu-lagu Danilla terdahulu. Masuk ke track yang bikin menohok terkagum dan bergoyang yaitu track lima dengan judul “KIW” yang mengajak kita bergoyang dengan alunan nuansa funky dan groovy. Sejujurnya kalau bukan Danilla, nggak tau harus bereaksi apa ketika mendengar kata “KIW” dijadikan lirik lagu beserta judul. “Dibalik Selimut” menjadi lagu berikutnya. Di lagu ini Danilla menampilkan juga seekor kucing bernama Lupus Mutiara. Ketika awal-awal mendengarkan Dibalik Selimut terdengar musiknya sederhana sepertinya cocok untuk menemani tidur. Eh, tapi ditengah lagu tiba-tiba tempo bertambah dengan bassline groovy tapi menjadi pelan lagi. Ah, ini rasanya ketika tidur tiba-tiba alarm menyala terus dimatikan alarmnya dan tidur lagi. Dan ada juga terdengar suara meongan Lupus juga di menuju akhir lagunya.

Lalu ada lagu “Dimana” yang dimulai dengan suara terompet yang sensual. Ditambah ada voice over suara dari Bobby Mandela (BKR Brothers) dengan kata-kata yang menggoda. Suara Teddy Adhitya mengisi track sembilan berjudul “Fel d 1” yang soulful. Suara Teddy Adhitya bersahutan dengan Danilla seperti soundtrack untuk tidur bersama. Tapi ternyata, lagu ini bercerita tentang tidur bersama kucing. Lalu ada aransemen sederhana Danilla di lagu Dungu-Dungu yang diwarnai dominasi suara gitar akustik. Sebelum track terakhir, kita diajak kembali bergoyang di lagu Dalam Nirvana yang kental dengan nuansa city pop. Sebagai penutup ada lagu “Maka Dari Itu” yang bertempo pelan dengan diawali suara piano. “Maka Dari Itu” menjadi penutup yang cantik untuk album Pop Seblay.

Secara keseluruhan album “Pop Seblay” dari Danilla Riyadi ini menjadi sebuah album yang bisa menggambarkan kata serius tapi santai. Penggarapan aranseman lagu yang sangat bagus terdapat banyak unsur didalamnyat, terkadang ada yang ditabrakan tapi ternyata cocok untuk digabungkan. Santai, bisa dilihat dari segi lirik dengan kata-kata dan makna yang terkadang beda dengan apa yang kita bayangkan. Penempatan urutan lagunya pun sangat enak untuk didengarkan satu album.

Words by Firman Oktaviawan
Photos by Danilla’s Archive

Previous Post

Avhath Covers Dua Lipa

Next Post

Adymas Haryo (Blab Bandung, This That Media, Skateboarder)

Next Post
Adymas Haryo (Blab Bandung, This That Media, Skateboarder)

Adymas Haryo (Blab Bandung, This That Media, Skateboarder)

Categories

  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Popular News

  • LEIPZIG

    LEIPZIG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dongker

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gorpcore: Estetika Street Fashion Yang Terinspirasi Brand Outdoor dan Para Hiking Enthusiast

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ZIP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Dare

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Categories

List :
  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Advertise

Please contact us at :

[email protected]

Recent News

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

15/12/2024
Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

02/12/2024

Jeurnals – Purveyor Alternative News © 2022 Alright Reserved | Powered by GALAXIA

No Result
View All Result
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP

© 2023 Jeurnals - Powered by GALAXIA.