JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
No Result
View All Result

Our 5 Favorite David Lynch’s Films

Jeurnals by Jeurnals
10/01/2022
in Review
0
Our 5 Favorite David Lynch’s Films

Sutradara surreal yang eksentrik ini tentunya sudah tidak perlu introduksi panjang lagi. David Lynch dikenal lewat serial TV Twin Peaks (1990), yang berhasil menggabungkan elemen supernatural, murder-mystery dan opera sabun. David Lynch berhasil membuat sesuatu yang berbeda dari serial TV lainnya pada saat itu dan langsung mendapatkan cult following. Berikut ini adalah 5 film favorit David Lynch versi kami:  

Blue Velvet(1986)
Apa yang lebih menyeramkan dari seorang Dennis Hopper yang menggunakan tabung gas? Blue Velvet adalah suatu masa dimana Dennis Hopper banyak memerankan karakter aneh, dan Isabella Rosellini masih menjadi dambaan setiap pria. Kyle MacLachlan dan Laura Dern menjadi protagonis utama disini. Blue Velvet adalah sebuah masterpiece. Neo-noir thriller yang dibalut oleh surealisme dan karakter-karakter aneh khas David Lynch. Sebuah film misteri yang menjadi blueprint bagi film-film sejenis lainnya di kemudian hari. Tentunya, ini semua dibalut oleh scoring berkelas dari Angelo Badalamenti.

 

 

 

 The Elephant Man (1980)
Setelah mendapat cult status melalui film horror debutnya, Eraserhead (1977), David Lynch merilis karya berikutnya: Sebuah drama berjudul The Elephant Man (1980). Film ini dipuji kritikus dimana-mana dan mendapatkan 8 nominasi Academy Awards (termasuk Best picture dan Best director). Film historical drama yang dibintangi John Hurt dan Anthony Hopkins ini menggambarkan kehidupan John Merrick, seorang pria dengan wajah deformed yang dijuluki “Elephant Man”. Film hitam putih ini tergolong cukup “normal” jika dibandingkan dengan karya-karya Lynch lainnya yang lebih surreal dan menggunakan narasi non-linear.

 

 

Lost Highway (1997)
Lost Highway adalah sebuah neo-noir dengan struktur narasi yang cukup membingungkan. Bill Pullman sebagai seorang pemain saxophone yang paranoid akan mengajakmu dalam sebuah perjalanan tanpa tujuan. Kami pun selalu menyukai film-film dimana interpretasi dikembalikan ke penontonnya masing-masing. Jangan lupakan juga soundtracknya yang diproduseri oleh Trent Reznor lewat label Nothing-nya. Kompilasi soundtrack yang cukup legendaris dan random di masanya.Bayangkan saja, Nine Inch Nails, The Smashing Pumpkins, Rammstein, Marilyn Manson, Antonio Carlos Jobim, Angelo Badalamenti, Lou Reed dan David Bowie dalam satu kompilasi. What you get is not the destination, but the ride.

 

 

 

 Wild at Heart (1990)
Apa yang akan kamu dapatkan dari kombinasi David Lynch dan Nicolas Cage? A weird effin’ movie that’s what. Wild at Heart adalah sebuah romantic-comedy versi Lynch: Nicolas Cage yang menggunakan jaket kulit ular, sebuah band speed-metal bernama Powermad, Elvis Presley dan juga penampilan antik Willem Dafoe sebagai seorang gangster bernama Bobby Peru. Lynch juga mengakui alur road movie yang digunakan di film ini terinspirasi juga dari Wizard of Oz. Film ini mendapat penghargaan tertinggi Palme d’Or di festival film Cannes Perancis pada tahun 1990, dan keputusan itu dianggap kontroversial mengingat ini adalah sebuah film yang dianggap terlalu campy dan tidak artistik seperti standar Cannes pada umumnya.

 

 

Dune (1984)
Lupakanlah Dune versi Alejandro Jodorowsky yang tidak pernahterealisasikan. Memang, Dune versi David Lynch yang di adaptasi dari novel sci-fi Frank Herbert ini banyak dibilang sebagai karya terburuk David Lynch (yang juga gagal secara komersil), tetapi kami berpendapat lain. Memang David Lynch bukanlah pilihan yang tepat untuk sebuah film perang sci-fi yang tadinya dibuat untuk bersaing dengan Star Wars ini, tetapi unsur kitsch dan adaptasi nyeleneh Lynch justru membuat film ini menjadi sebuah action-adventure yang cukupepic, dan sedikit campy. Scoring dari Brian Eno dan Toto  juga merupakan kombinasi yang cukup dipertanyakan pada saat itu. Lagi-lagi Kyle MacLachlan (Twin Peaks) menjadi bintang utama disini, dan tentunya kamu tidak akan menemukan Sting yang mahir menggunakan pisau di adaptasi Dune (2021) mendatang karya Denis Villeneuve.

 

 

Words by Aldy Kusumah
Previous Post

Grammars, Spot Eksentrik dalam Bentuk yang Klasik di Kota Bandung

Next Post

Interview : BLEACH

Next Post
Interview : BLEACH

Interview : BLEACH

Categories

  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Popular News

  • LEIPZIG

    LEIPZIG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dongker

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gorpcore: Estetika Street Fashion Yang Terinspirasi Brand Outdoor dan Para Hiking Enthusiast

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ZIP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Dare

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Categories

List :
  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Advertise

Please contact us at :

[email protected]

Recent News

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

15/12/2024
Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

02/12/2024

Jeurnals – Purveyor Alternative News © 2022 Alright Reserved | Powered by GALAXIA

No Result
View All Result
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP

© 2023 Jeurnals - Powered by GALAXIA.