JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
No Result
View All Result

KIDULT: Graffiti artist yang “bombing” di toko Supreme, Louis Vuitton dan Marc Jacobs

Jeurnals by Jeurnals
10/01/2022
in Review
0
KIDULT: Graffiti artist yang “bombing” di toko Supreme, Louis Vuitton dan Marc Jacobs
Semua pernah mendengar atau mengetahui tentang KIDULT. Beberapa jendela toko brand fashion high-profile di seluruh dunia sudah menjadi “kanvas” tagging dan dihias ulang olehnya. Seperti Banksy, seniman ini pun kerap berurusan dengan hukum karena sering melakukan aksinya di toko-toko seperti YSL, Kenzo, Louis Vuitton, Agnes B sampai Marc Jacobs, Colette Paris sampai Supreme New York. Kalau kamu tidak tahu mengenai “karya”nya, mungkin kamu hidup di planet lain. KIDULT adalah seorang seniman graffiti yang cukup notorious. Aksi-aksinya selalu masif, menarik perhatian dan diulas berbagai media. Tetapi mungkin aksinya justru mengingatkan kita kalau graffiti adalah mengenai protes dan ekspresi diri, dan beberapa orang menganggap aksi Kidult sebagai vandalisme.

 

 

 

Lahir di Paris dan tinggal di New York, signature style seniman ini adalah teknik graffitinya: mengisi tabung pemadam api dengan spraypaint agar bisa dengan cepat menuntaskan taggingnya dalam skala besar. Menamakan dirinya KIDULT karena terinspirasi oleh quote Pablo Picasso: “Every child is an artist; the problem is how to remain an artist once we grow up”. Kejujurannya dalam berkarya sebebas-bebasnya menjadikan KIDULT  terlihat memaintain kreatifitasnya dengan menjadi seperti “anak kecil” yang berkarya dengan jujur, simple dan efisien. Beberapa karyanya bahkan memperlihatkan pola-pikirnya yang menentang kapitalisme dan memiliki state of mind ala seorang anarkis. Lihat saja caption di bio Instagramnya yang memparodikan quotes libertarian: “No gallery, no masters”. Walaupun jarang membicarakan motif-motif dibalik karyanya, rupanya seperti Banksy, KIDULT juga selalu menyampaikan sebuah pesan dalam setiap karyanya.
 

 

Tagging-taggingnya sudah tentu menjadi ikonik. Sosoknya pun menjadi duri dalam daging brand-brand fashion terkemuka, karena ketika KIDULT men-tag sebuah toko dalam hitungan detik, menghapusnya adalah sebuah mimpi buruk bagi target-target tagging KIDULT. Memulai aksi tagging masifnya pada tahun 2011 ketika KIDULT mentarget JC/DC (Jean-Charles de Castelbajac) karena designer tersebut menggunakan style graffiti untuk tujuan kapitalis. Lalu KIDULT pun meneruskan aksinya di jalanan Paris dan men-tag Colette, LV, Hermes,  Agnes B, YSL dan Kenzo. Salah satu aksinya yang ikonik adalah saat KIDULT bombing toko Marc Jacobs yang terletak di SoHo New York  dengan graffiti bertuliskan “ART”. Karya tersebut ditampilkan juga di video klip ‘Fashion Killa’ milik ASAP Rocky. Respon Marc Jacobs pun cukup cerdik, foto graffiti KIDULT di eksterior tokoknya pun dijadikan T-Shirt yang dijual seharga $686 dengan sebuah caption bertuliskan “Art by Art Jacob$”. Lalu KIDULT merespon kembali dengan menjual kaos serupa versinya dan kembali melakukan bombing di toko Marc Jacobs Paris dengan tulisan “686”. Tagnya pada toko APC di tahun 2015 pun disorot berbagai media karena KIDULT menulis tulisan “N*GGA” di luar toko APC atas respon founder APC Jean Touitou yang pernah menuliskan “Last N*GGA IN PARIS”. Eksibisi “Visual Rape” nya pun yang diselenggarakan pada tahun 2015 selama 2 hari di Tokyo cukup menarik, dengan berbagai artwork dan instalasi baru.

 

 

 

KIDULT mulai diperbincangkan di lingkungan streetwear setelah men-tag eksterior toko Supreme di Lafayette New York. Karena brand Supreme sudah memiliki kredibilitas tinggi di kalangan streetwear, maka reputasi KIDULT sebagai “pengganggu” butik-butik couture di Paris kini merambah juga sebagai “gangguan” di dunia streetwear. KIDULT seolah ingin mengetes kredibilitas Supreme yang besar di “jalanan”, seperti apakah respon Supreme terhadap graffiti tag-nya? Karena akan menjadi ironis jika Supreme mengganggap karya KIDULT sebatas vandalisme saja. Pihak Supreme pun melarang orang-orang yang memfoto toko Supreme pada saat sedang menghapus graffiti tagnya. Beberapa aksi KIDULT terakhir ini adalah saat dia meng-hijack big screen SONY Modi di Shibuya Tokyo dengan sebuah pesan “Obey and conform” dan juga menulis tulisan “CRISIS” di depan toko Balenciaga. Semua brand besar kini mempunyai paranoia karena hanya Tuhan dan KIDULT saja yang tahu siapa target berikutnya. 

 


Words Aldy Kusumah
Previous Post

Mayatschism (Alexander Benedict)

Next Post

Aimé Leon Dore X Porsche

Next Post
Aimé Leon Dore X Porsche

Aimé Leon Dore X Porsche

Categories

  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Popular News

  • LEIPZIG

    LEIPZIG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dongker

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gorpcore: Estetika Street Fashion Yang Terinspirasi Brand Outdoor dan Para Hiking Enthusiast

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ZIP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Dare

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Categories

List :
  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Advertise

Please contact us at :

[email protected]

Recent News

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

15/12/2024
Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

02/12/2024

Jeurnals – Purveyor Alternative News © 2022 Alright Reserved | Powered by GALAXIA

No Result
View All Result
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP

© 2023 Jeurnals - Powered by GALAXIA.