NPR Tiny Desk (USA)
NPR (National Public Radio) adalah media non-profit yang berbasis di Washington D.C. dan California. Mereka memulai seri Tiny Desk Concert-nya pada tahun 2008 dan setelah hampir 13 tahun dan sekitar 1000 performa dari musisi yang beragam, Tiny Desk Concert (TDC) dianggap sebagai kesempatan emas bagi para musisi untuk menunjukkan performa terbaik mereka dalam setting yang intim. Beragamnya musisi dari berbagai genre yang tampil disini berhasil memberikan para penggemar musik sebuah konser intim sekaligus melihat bagaimana interaksi para musisi tersebut dari “dekatâ€. Kurasi yang tepat dari TDC dan kebebasan bagi para musisinya untuk menampilkan karya mereka seminimalis mungkin atau bahkan se-eksperimental mungkin telah memberikan momen-momen terbaik dalam sejarah live performance. Kalian bisa menemukan performa Phoebe Bridgers, American Football, Jorja Smith yang effortless, Freddie Gibbs / Madlib dengan full-band, bahkan sampai Coldplay, Thou, Tyler the Creator dan Pedro the Lion yang tampil lebih minimalis.
Rossatron (England)
Ross Peacock, yang lebih dikenal sebagai Rossatron membuat video essay dan analisis film-film yang berbasis action dari perspektif teknisnya. Rossatron membuat beberapa essay menarik seperti membahas film Predator, koreografi Jackie Chan di Drunken Master, dan genre film-film ninja tahun ‘80an yang sudah tidak populer lagi. Kadang beberapa videonya juga terlihat lebih serius, seperti membahas editing film action dan aspek-aspek teknis koregrafi film-film bela diri. Kadang Ross pun membuat beberapa film pendek, seperti Acere, yang memperlihatkan perkelahian dua orang yang saling berebut senjata tajam. Selain menjadi Youtuber, Ross berkerja sebagai video editor, karen itu kadang sulit mengatur jadwal rilisnya video baru di channelnya tapi tetap mempertahankan kualitas yang konsisten. Dengan Patreon, Ross berharap bisa membuat video-video lebih berkualitas dan bahkan membuat channel Rossatron ini sebagai pekerjaan full-timenya.
Boiler Room (England)
Sebuah channel yang tentunya sudah tidak asing lagi. Sejak 2012, channel Boiler Room berhasil membawa club culture dan energi lantai dansa ke ruang tamu kamu. Dimulai dari sebuah webcam yang di-lakban di dinding dan disiarkan dari sebuah gudang di London, kini Boiler Room sudah membawa kultur musik dance dari seluruh dunia ke setiap ruang tamu yang memiliki wifi. Sebuah pengarsipan berisi lebih dari 7500 performa dari 250 kota, semangat DIY mereka telah membuka wawasan setiap penontonnya ke skena-skena dance bawah tanah yang obscure maupun mainstream. Boiler Room berhasil membawa para subscribernya mengeksplor kolektif techno, menikmati vibe party-party underground di London, Amsterdam, Berlin, Tokyo, Sao Paulo, New York sampai memperkenalkan subculture kontemporer baru ke viewersnya. Dari Kaytranada, Madlib sampai Gabber Modus Operandi pernah tampil di Boiler Room. Berdansalah di rumah masing-masing seperti tagline mereka: Watch, listen & dance.
Ichika Nito (Japan)
Lupakanlah John Mayer, Tosin Abasi atau Mateus Asato karena Ichika Nito adalah guitar hero baru kalian. Di channel ini, Ichika Nito akan memainkan gitar-gitar berbentuk aneh, menggunakan hanya 1 senar, gitar 14 senar, gitar $100 sampai gitar $10,000. Dia akan memainkan progresi chord post-rock, ethereal, midwest emo, math-rock, djent, blues, jazz atau apapun itu sampai kamu ingin berhenti bermain gitar. Virtuoso gitar ini juga kadang memberikan sedikit tips-tips tuning yang nyentrik, arpeggio sampai tips memainkan chord-chord obscure yang tentunya akan sulit ditiru para subscribersnya. Coba saja tiru orang ini memainkan gitar dengan tuning ABCDE atau EEEEEE. Atau nikmati saja dia mengkover soundtrack Zelda, Enter Sandman dan memainkan chill-hop dengan progresi chord jazz. This guy is insanely talented.
Heungsam’s Family (Korea)
Melihat para Youtubers memakan sesuatu yang lezat sudah menjadi bagian dari kultur mukbang dan ASMR. Menariknya, channel Heungsam’s Family ini selain bisa meningkatkan selera dan memuaskan dahaga kita akan sajian-sajian eksotis, juga menunjukkan kebahagiaan berkumpul bersama untuk menyantap sesuatu. Lee Du-hyung memberikan experience mukbang yang tidak ditunjukkan oleh Youtuber lain. Dia memasak bersama kedua orang tuanya dan menyantap sajian-sajian epic dengan latar pemandangan pedesaan yang indah. 1,8 jutal subscribers dari seluruh dunia sudah terkesima dengan menariknya video-video yang telah di upload Heungsam’s Family. Dimulai dari tahun 2016 di sebuah rooftop, kini Lee Du-hyung sudah mengupload ratusan video yang menunjukan betapa menyenangkannya proses memasak sampai melahap sajian tersebut.
Gaming Historian (USA)
Gaming Historian adalah sebuah seri dokumenter Youtube yang mengeksplor sejarah video game. Pasangan suami istri Norman Caruso dan Kristin Caruso adalah orang-orang dibalik channel ini. Kristin adalah seorang jurnalis dan reporter yang melakukan riset mendalam dan menulis narasi Gaming Historian, sementara Norman membawakan acara ini dan memproduksinya. Documentary series yang dimulai pada tahun 2008 ini dimulai dari kecintaan Norman terhadap sejarah dan video gaming, sehingga dia pun menggabungkan kedua passion tersebut. Ingin mengetahui sejarah Super Mario Bros, Tetris atau history dibalik perusahaan Nintendo, Sony dan Sega? Ini adalah channel yang tepat untuk kamu subscribe. Beberapa video meraka yang menarik adalah mengenai anak 9 tahun yang menuntut Nintendo, persaingan Nintendo vs Blockbuster video dan bagaimana LJN menjadi perusahaan pembuat game-game terburuk yang pernah ada. Dalam setiap videonya, Gaming Historian mempersembahkan editing keren, riset mendalam dan narasi yang ditulis dengan baik.
Motherboard (USA)
Motherboard adalah video series buatan Vice international, yang mengunjungi berbagai belahan dunia untuk memperlihatkan teknologi dan cerita-cerita sains yang akan meredefinisikan masa depan. Apa yang akan datang di kemudian hari? Ya, kemungkinan semua pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah dibahas disini sebelum terjadi. Motherboard bergantung pada reportase panjang, blogging mendalam dan kualitas video dengan produksi yang baik, sehingga setiap cerita di channel ini bisa di representasikan dengan kemasan yang paling menarik. Mereka mendedikasikan risetnya untuk memperlihatkan masa depan apa yang akan kita hadapi secara gamblang, sehingga para viewers dan subscribers akan mendapat informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik. Pada tahun 2018 pun, Motherboard berkerjasama dengan Netflix untuk merilis dokumenternya “The Most Unknownâ€, yang mengikuti 9 ilmuwan di seluruh penjuru dunia yang merespon pertanyaan-pertanyaan manusia paling mendalam dengan riset-risetnya.
Pogo (Australia)
Christopher Nicholas Bertke, yang lebih dikenal lewat nama panggungnya Pogo, adalah musisi elektronik asal Australia. Kejeliannya dalam mengedit quotes film, TV dan suara-suara dari film animasi menjadi sebuah lagu patut diacungi jempol. Bayangkan saja Pogo sebagai Madlib jika Madlib tidak digging musik jazz melainkan kartun-kartun Disney, serial Star Trek, film The Shining dan iklan permen M&M’s. Semua suara dan melodi yang dia temukan dalam media-media tersebut dijadikan sebuah komposisi musik yang benar-benar baru dan fresh, layaknya seorang seniman dekonstruksi sejati. Dengan skill chop dan beat selevel J Dilla, Pogo sudah merilis puluhan video lagu-lagu originalnya yang dikemas dengan video editing yang canggih. Lihat saja bagaimana dia membuat beats hiphop menggunakan sample-sample dari kartun Snow White. Sudah 8 tahun video ini dia posting di Youtube tapi tetap saja berada di garda depan.
Curated Aldy Kusumah