Band indie rock veteran dari Jakarta ini merilis album ke 5, setelah 5 tahun (terakhir dengan rilisan Hobgoblin pada tahun 2015). Album ini mengingatkan saya pada The Osaka Journals (2005) dan Manimal (2010), hanya saja lebih polished. Dibuka dengan track yang sangat catchy dan juga menjadi single pertama, “Adegan Ranjang 1981 <3 1982â€. Track ke 2 “Kesadaran / Pemberian Dana / Gempa Bumi / Panaseaâ€, bisa menjadi anthem singalong, dengan intro kolaborasi melodi gitar dan synth, juga reff yang cukup powerful. “Menggengam Dunia†yang bernuansa Arcade Fire-ish, in a good way, adalah track favorit saya di GODSIGMA. Lagu yang sangat danceable, dan akan membuat crowd berdansa sambil menyanyikan lirik absurd seperti “Berdiskoria di vihara / menunggangi waktu / belai mimpi pegasus mengecup perungguâ€. Track kelima is another enjoyable treat. Beat downtempo dengan reference yang mungkin tentang Leslie Cheung, Wong Kar Wai dan pelukis Affandi. Album ditutup dengan track “Terbaring di Pundak Pesawat, Termakan Api, Terlentang, Tersenyumâ€, yang menurut saya cocok juga untuk menjadi single pertama.
Penggunaan bahasa Indonesia di seluruh lagu GODSIGMA juga adalah sebuah nilai plus, Marcel sebagai penulis lirik bermain dengan judul-judul lagu yang panjang, pop culture reference dan lirik-lirik sarkasme yang memiliki range dari straightforward sampai absurd dan incoherent. Which is a good thing and rarely done by a local band. Dengan materi yang ada di GODSIGMA dan setelah 5 album berkualitas dan beberapa EP, sangat disayangkan mereka masih tetap underrated dan sedikit obscure. GODSIGMA is easily Sajama Cut’s best album to date. All killer no filler type of thing. Salah satu rilisan lokal terbaik untuk tahun ini.
For fans of: early R.E.M, Sebadoh, Wilco, Arcade Fire, Early Manic Street Preachers
Key tracks: “Adegan Ranjang 1981 <3 1982â€, “Lukisan Plaza Selamanya, Leslie Cheung, Melukisku Melukisnyaâ€, “Kesadaran / Pemberian Dana / Gempa Bumi / Panaseaâ€, “Menggenggam Duniaâ€. “Terbaring di Pundak Pesawat, Termakan Api, Terlentang, Tersenyumâ€
Photo credit: Sajama Cut archive