Maaf kalau terkesan agak bias, tapi jujur sepertinya saya agak berat hati untuk sekedar mengkategorikan Atarashii Gakko sebagai sebuah girlband atau, ehm, idol group belaka. Memang kalau dilihat secara kasat mata dari berbagai konten visual macam video klip atau unggahan Tik Tok mereka yang selalu berseliweran di lini masa, mereka mungkin terkesan seperti just another music group – tapi kalau ditelusuri lebih mendalam, ada beberapa aspek detail di dalam kuartet vokal-plus-koreografi asal Jepang tersebut yang kini mampu menarik hati banyak penggemar musik seantero dunia.
Bagi kamu yang belum familiar dengan entitas musikal bernama Atarashii Gakko, mereka adalah unit vokal yang memulai kiprahnya di tahun 2015 silam sebagai sebuah indie idol group di negeri Sakura. Grup yang beranggotakan Suzuka, Mizyu, Kanon dan Rin tersebut mendapatkan big break-nya di tahun 2017 lewat rilisnya debut single label mayor mereka, “Dokubana (毒花)†, di bawah naungan Victor Entertainment.
Namun biggest breakout unit vokal tersebut justru terjadi di tahun 2021 ketika perusahaan musik internasional nge-hits 88rising meriliskan single terbaru mereka yang berjudul “Nainainai†ke gelembung pasar musik internasional. Seketika popularitas Atarashii Gakko meroket dan mereka pun beranjak dari unit J-Pop berkesal sektoral menjadi sebuah grup musik internasional yang sukses.
Kembali lagi ke poin paragraf awal di tulisan ini, rasanya ada faktor lain di luar popularitas Atarashii Gakko yang membuat mereka begitu terkenal dan disukai khalayak ramai. Setelah diselidiki dan diamati sedemikian rupa, rupaya ada lima aspek yang berhasil saya temukan dari eksistensi unit vokal asal Jepang tersebut – dan bisa dibilang berfungsi bak magnet yang mampu menggaet perasaan banyak orang untuk lebih menyukai mereka dari sekedar musiknya saja. Here they are!
Koreografi tarian mereka super enerjik dan rumit
Tanpa mendiskreditkan grup-grup vokal populer lainnya yang tentu punya koreografi yang sama-sama menarik untuk disimak, koreografi tarian dari Atarashii Gakko justru punya poin lebih karena terkesan lebih chaotic. Betul. Kalau dilihat terkesan seperti ugal-ugalan namun semuanya tetap tertata dan on point – dan hal itu terbilang lumayan langka untuk ukuran sebuah grup vokal J-Pop yang kalau kamu menyimak penampilan mereka lebih seksama memiliki banyak ‘template’ gerakan di berbagai bagian lagunya.
Untuk ukuran grup J-Pop, musik mereka terasa lebih ‘eksperimental’
Satu hal yang kerap kali sulit dilupakan dari musik asal Jepang adalah progresi akor serta bagan musiknya yang khas. Selalu ada kunci miring serta melodi vokal catchy yang seakan berteriak di dalam benak para pendengar musik: “Ini mah Jepang banget!â€. Tapi hal itu tidak terlalu kentara di karya-karya Atarashii Gakko.
Kalau kamu simak musik mereka dengan lebih seksama, kebanyakan dari karya musik mereka justru lebih memiliki pengaruh musik ‘eksperimental’ yang lebih kental. Mulai dari pengaruh hip-hop, RnB, rock alternatif, new wave sampai disco terasa tumpah ruah di berbagai katalog musik dari Atarashii Gakko.
Ambil contoh di lagu “Nainainai†yang penuh dengan nuansa 90’s hip-hop dengan paduan drum track yang sangat vintage. Pure aces. Atau di lagu “Suki Lie†yang tidak ada satu pun melodi vokal kawaii ala musik J-Pop bisa ditemukan di lagunya. Malah lagu itu kental akan nuansa RnB plus ada kejutan bagan bossanova di paruh tengah lagunya. Gila.
Berbicara soal kawaii, poin berikutnya adalah…
Mereka punya estetika kawaii berbeda berkat persona mereka yang ‘aneh’
Sudah terlalu lama industri J-pop – terutama yang berada di ceruk idol – kerap kali menjunjung tinggi nilai ‘kepolosan’ untuk mengamplifikasi persona kawaii dari para artisnya. Hal itu mungkin memang sudah menjadi salah satu torehan parameter industrinya yang mendarah daging untuk ranah musik tersebut. Tapi beberapa tahun ke belakang muncul fenomena alternative idol yang mendobrak norma usang tersebut dengan menampilkan sisi lain yang lebih humanis dan unik dari para idolnya.
Salah satu dari gelombang alternative idol itu tentunya adalah Atarashii Gakko sendiri. Dengan persona konyol nan aneh ala murid sekolah berstatus badut kelas yang mereka kerap tampilkan di berbagai publikasinya, kuartet ini seakan menjadi relatable bagi banyak pendengar musik yang menyukai sosok artisnya sebagai manusia yang ‘apa adanya’.
Lucunya, persona mereka selama ini memang diproyeksikan sebagai ‘pemimpin SMA’ yang bersemangat. Tapi entah memang sengaja dikonsepkan seperti itu atau ada eksplorasi publisitas yang mereka terapkan, sejauh ini hal itu malah membuat persona mereka sangat komikal dan charming. But then again, people seem to love them for that.
Atarashii Gakko sukses melampaui AKB48 sebagai delegasi J-Pop masa kini
Tenang 48 fans, bukan maksud ingin menyepelekan grup favorit kalian. Toh saya pun masih menyukai musik 48 group sampai hari ini – meski sebatas beberapa katalog saja. Tapi harus diakui bahwa upaya AKB48 sejak beberapa tahun lalu yang ingin menggaet pendengar internasional dengan berbagai macam effort-nya dilibas dengan entengnya dengan hadirnya Atarashii Gakko. Artinya, kuartet itu muncul gelembung industri musik pada momentum yang tepat.
Ketika AKB48 masih terlalu identik dengan ruang lingkup penggemar dari stereotip wota atau pun weeaboo sampai sekarang, kemunculan Atarashii Gakko langsung disambut riuhan para penggemar populis – dan terasa effortless. Tentu faktor utamanya adalah berkat mereka digaet 88rising yang notabene sebagai salah satu manajemen artis keniscayaan penggemar musik populis hari ini.
Tanpa harus ekspansi ke berbagai negara sebagai bentuk sosialisasi kekaryaan atau positioning di industri, Atarashii Gakko langsung bisa menembus gelembung industri musik internasional dan disambut baik oleh banyak orang dari berbagai macam latar belakang preferensi musik.
Mereka meng-cover “Intergalactic†dari Beastie Boys
Nothing cooler than a J-Pop group paying homage to one of the greatest hip hop acts in the world with justice. Sebetulnya sudah ada alternative idol group lainnya bernama Denpagumi Inc yang meng-cover “Sabotageâ€. Tapi ya, you’ll be the judge. Bagi saya Atarashii Gakko menang telak dalam urusan ini dan mutlak dinobatkan (setidaknya bagi saya) idol group terkeren sepanjang masa.
So what do you think? Are you into Atarashii Gakko as well?