JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP
No Result
View All Result
JEURNALS
No Result
View All Result

6 Bands To Watch Out in 2021

Jeurnals by Jeurnals
10/01/2022
in Review
0
6 Bands To Watch Out in 2021
Mil-Spec – World House (2020)
Outfit hardcore baru dari Toronto, Kanada ini dengan baik meramu influens Youth Crew mereka dengan referensi post-hardcore ala Dischord records, dan menjadikan album World House sebuah hibrida yang berisi kolase terbaik dari dua dunia itu. World House bukanlah sebuah konsep album yang panjang, melainkan 8 lagu berdurasi 22 menit yang terasa singkat dan padat. Mil-Spec bisa terdengar seperti melodic-hardcore dan juga bisa menjadi sultan riff di beberapa lagunya. Mil-Spec merilis album ini dengan sebuah majalah 88 halaman bernama Millenarian Spectacle, dengan kumpulan arsip foto, lirik-lirik, manifesto dan review film favorit mereka. Hasil penjualan rilisan digital mereka di bandcamp pun akan disalurkan ke berbagai donasi yang mereka pilih, salah satunya Black Lives Matter Toronto. Para penggemar sound D.C. Revolution summer ’80s dan ‘90s mosh hardcore sebaiknya segera menyisihkan 22 menit mereka untuk mendengar World House di Spotify/Bandcamp mereka. 
 
For fans of: Turning Point, Nation of Ulysses, Mindforce, Rites of Spring, Fugazi
 

 

 
House of Harm – Vicious Pastimes (2020)
Debut album dari unit Post-punk/new wave Boston ini terlihat ingin membuat statement. Album yang dibalut oleh lirik-lirik hopeless romantic dan instrumentasi gelap ini akan mengingatkan kamu untuk bernostalgia di era romantiseme ala gothic romance yang sudah dilakukan 40 tahun yang lalu oleh Asylum Party, Christian Death sampai The Cure era Seventeen Seconds. Bahkan kovernya saja menyerupai album Pornography-nya The Cure. Ini adalah sebuah album yang dari awal sampai akhir dikerjakan dengan produksi dan songwriting yang baik. Walaupun influence ’80s post-punk terasa kental di album ini, House of Harm tetap menemukan originalitas dengan ramuan mereka yang catchy dan upbeat. Vokal Michael Rocheford yang familiar berada ditengah area Davey Havok dan Robert Smith era Pornography. Album ini bisa menjadi introduksi yang tepat untuk siapapun yang sebelumnya tidak menyukai atau baru mendengar genre musik seperti ini. Coba saja dengarkan track: Catch, Always, atau Coming of Age. 
 
For fans of: Asylum Party, Lust For Youth, The Chameleons, Death Bells, Cold Cave

 

 

 

Higher Power – 27 Miles Underwater (2020)
Mungkin hanya Higher Power yang dapat mengingat bahwa band-band ’90s alt-rock seperti Soundgarden, Smashing Pumpkins dan Hum bisa menghasilkan riff-riff gitar groovy, dan elemen psikadelia dengan efek chorus basah di lagu yang sama. Dinamika keras pelan dan sentuhan produser Gil Norton (Foo Fighters, Pixies, Jimmy Eat World) bisa membuat album ini terdengar seperti rilisan alt-rock yang dirilis pada tahun 1995. Tanpa melupakan elemen musik Hardcore ala New York-nya, band asal Leeds, Inggris ini juga bisa terdengar seperti gabungan dari Turnstile, Leeway dan Code Orange versi ringan yang lebih aksesibel dan radio-friendly. Mungkin beberapa riff di album ini sedikit mirip-mirip dengan para pendahulu yang menjadi inspirasi mereka, tetapi mereka selalu mengganti ide-ide di setiap track agar semua lagu terdengar fresh. Jane’s Addiction bertemu Glassjaw? Kenapa tidak. Soundgarden bertemu Helmet? 27 Miles Underwater adalah jawabannya.
 
For fans of: Turnstile, Helmet, Creeper, Code Orange, Leeway
 

 

 
Narrow Head – 12th House Rock (2020)
13 lagu yang disajikan alt-rockers asal Texas ini akan menjerumuskan pendengar ke dunia Narrow Head. Tidak terlalu floaty namun tidak terlalu heavy juga, Narrow Head menemukan kombinasi yang pas untuk aransemen ‘90s alt-rock versi mereka, dimana lead gitar ala Billy Corgan era Gish dan sound heavy Deftones bertemu dengan elemen shoegaze yang mengawang dan noisy. Dari awal sampai akhir lagu-lagu mereka akan menghancurkan ekspektasi dan sekaligus memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh para pendengarnya. Dibalik elemen shoegaze dan grunge revivalism mereka, delivery vokal Jacob Duarte terasa pas untuk membawa aransmen musik Narrow Head ke kuping pendengar yang menyukai My Bloody Valentine, Smashing Pumpkins, Nirvana dan Deftones. Two-thumbs up kepada Run For Cover yang telah merilis album ini. Favorit kami disini adalah: Ponderosa Sun Club, Evangeline Dream, Stuttering Stanley dan Wastrel.
 
For fans of: Smashing Pumpkins, Hum, Deftones, Nothing, Jawbox

 

 

 
Gulch – Impenetrable Cerebral Fortress (2020)
Band asal San Jose, California ini selalu tampil live bertelanjang dada sepanjang karirnya. Memainkan musik yang cepat dan kencang tentunya membutuhkan energi dan skill aransmen yang ekstra. Influens Gulch yang range-nya cukup luas, dari powerviolence, D-beat, death metal, black metal sampai hardcore tradisional tentunya akan membuatmu ingin bergerak jika menonton pertunjukan live mereka. Secara impresif, semua itu dibungkus rapi oleh produser handal Jack Shirley (Deafheaven, Gouge Away) hanya dalam waktu 2 hari saja. Semua lagu di album ini terasa energi mentahnya karena menurut gitaris Cole Kakimoto, hampir setengah dari album ini di rekam secara live dalam single take. Bahkan menurut labelnya, Closed Casket Activities, Impenetrable Cerebral Fortress merupakan album dengan biaya produksi termurah, dengan sound dan aransmen yang tetap terdengar mahal. Sebuah album penuh kemarahan dengan durasi 16 menit, Gulch bahkan menutup album ini dengan sebuah kover lagu Siouxie and the Banshees. Seperti durasi album ini yang cepat, dan tanpa omong kosong, Kakimoto pun ingin membubarkan Gulch setelah merilis beberapa EP lagi setelah ini. 
 
For fans of: Repulsion, Botch, Infest
 

 

 
Drain – California Cursed (2020)
Masih dari scene hardcore California, Drain adalah unit hardcore yang “dipimpin” vokalis Sam Ciaramitaro, yang juga bermain drum di Gulch. Unit hardcore asal Santa Cruz ini kembali dengan line-up baru, dan lebih memilih memasukan unsur trash metal klasik di lagu-lagunya daripada memainkan hardcore tradisional. Drain tentu akan memberi angin segar kepada fans Power Trip atau Cro-Mags. Album yang dirilis Revelation Records ini mempunyai vibe fun dan tidak terlalu serius. Terlihat jelas energi dan vibe fun yang ingin mereka bawa ke audiens dari video klip, pertunjukan live dan pemilihan ilustrasi kover mereka di album California Cursed ini. Dengan materi bagus seperti ini, bukan tidak mungkin Drain akan menjadi salah satu band hardcore besar di kemudian hari. Key tracks: California Cursed, Army of One, Hyper Vigilance.
 
For fans of: Power Trip, Cro-Mags, Take Offense, Judge
 

 

[Aldy Kusumah]

Previous Post

MF DOOM: The King is Dead, Long Live The King

Next Post

CYBERPUNK 2077: From a Masterpiece To Global Disaster

Next Post
CYBERPUNK 2077:  From a Masterpiece To Global Disaster

CYBERPUNK 2077: From a Masterpiece To Global Disaster

Categories

  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Popular News

  • LEIPZIG

    LEIPZIG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dongker

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gorpcore: Estetika Street Fashion Yang Terinspirasi Brand Outdoor dan Para Hiking Enthusiast

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ZIP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Dare

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Categories

List :
  • Cool Spots
  • Essay
  • Event
  • Flash News
  • Hot Stuff
  • Interview
  • Program
  • Review
  • Uncategorized

Advertise

Please contact us at :

[email protected]

Recent News

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

Prejudize: Suara Keras dan Penuh Makna dari “Echoes of Life”

15/12/2024
Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

Tiga Hari yang Menyenangkan di Joyland 2024

02/12/2024

Jeurnals – Purveyor Alternative News © 2022 Alright Reserved | Powered by GALAXIA

No Result
View All Result
  • HOME
  • LATEST
  • INTERVIEW
  • EVENT
  • SHOP

© 2023 Jeurnals - Powered by GALAXIA.