Horror adalah genre yang sangat luas. Sebut saja: paranormal, slasher, splatter, found footage, home-invasion, cannibal, zombie, monster sampai psychological horror (dan masih banyak lagi subgenre niche lain nya). Lupakanlah film-film populer seperti The Shining (1980), Suspiria (1977), Midsommar (2019), Texas Chainsaw Massacre (1974) dan Ju-On (2002). Ini adalah beberapa hidden gems yang underrated dan mungkin terlewati oleh banyak orang. Tidak ada horror jumpscares murahan di list ini…
The Wailing (Na Hong Jin / 2016)
Scare level: 5/5
Gore level: 4/5
Walaupun film Korea ini sukses secara box-office, The Wailing tidak meraih status mainstream. Plot film ini mempunyai kemungkinan besar untuk membuat penonton mengalami mimpi buruk. Seorang polisi bernama Jong-goo (Kwak Do-won) melakukan investigasi di sebuah kampung kecil, dimana orang-orang mulai membunuh keluarga nya sendiri. Film ini disutradarai oleh Na Hong Jin yang membuat film-film thriller keren seperti The Yellow Sea (2010), The Chaser (2008) dan juga menulis / memproduseri The Medium (2021).
The Sadness (Rob Jabbaz / 2021)
Scare level: 4/5
Gore level: 5/5
Film ini sudah tentu masuk ke top 5 film zombie favorit saya. Film Taiwan yang disutradarai oleh sineas asal Kanada ini mungkin adalah salah satu film zombie tersadis yang pernah saya tonton. Bayangkan splatter ala Braindead (1992) nya Peter Jackson digabung dengan gore yang realistis ala Zombi 2 (1979) nya Lucio Fulci. Menarik nya, disini para “zombie†masih bisa bicara dan mempunyai akal, hanya saja zombie-zombie ini adalah versi terbejat dari hasrat terpendam manusia yang menginginkan seks dan kekerasan. Pada era dimana banyak filmmaker “me-ngerem†imajinasi karya-karya nya, Rob Jabbaz malah tancap gas pol disini. To the max.
Audition (Takashi Miike / 2001)
Scare level: 4/5
Gore level: 3/5
2/3 film ini bercerita mengenai seorang duda yang mencari jodoh dengan cara meng-audisi puluhan wanita. Takashi Miike memang terkenal sering berganti-ganti genre di setiap film nya, tetapi selalu berhasil dalam eksekusi. Dari Ninja Kids (2011) yang family-friendly sampai Ichi The Killer (2001) yang mendorong batas censorship di Jepang sudah pernah dia buat. Seolah-olah seperti film romantic comedy bernuansa hiburan ringan, part terakhir Audition ini tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi full-blown horror film. Setelah narasi berlanjut, akhirnya para penonton tahu siapa sebenarnya wanita beruntung yang dipilih si duda malang itu…
The House of the Devil (Ti West / 2009)
Scare level: 4/5
Gore level: 3/5
Sebuah throwback ke era film horror akhir ‘70 an dan awal ‘80 an. Dengan alur yang lambat dan slow-burn, film ini justru diam-diam mencapai klimaks di bagian akhir nya. Kepiawaian Ti West dalam mendirect film horror terlihat maksimal disini. Disini Greta Gerwig (sutradara Little Women dan Lady Bird) berperan menjadi protagonis yang bernasib buruk. This film is criminally underrated.
X (Ti West / 2022)
Scare level: 3/5
Gore level: 3/5
Lagi-lagi sebuah persembahan dari Ti West. Film yang baru rilis ini adalah sebuah homage kepada Texas Chainsaw Massacre. Dengan sebuah twist, tentunya. Mia Goth (Suspiria, A Cure For Wellness, Nymphomaniac) berperan menjadi aktris film “dewasa†yang melakukan syuting film syur di sebuah rumah pertanian terpencil. Ya, kalian mungkin bisa menduga apa yang selanjutnya terjadi. This movie is low key sad. Damn.
You’re Next (Adam Wingard / 2011)
Scare level: 3/5
Gore level: 3/5
Sebuah home invasion horror yang menarik dari Adam Wingard (The Guest, Godzilla VS Kong, Death Note). Bayangkan saja film ini seperti Home Alone (1990) dengan versi yang jauh lebih sadis dan gore. Acara makan malam dan reuni sebuah keluarga besar dirusak oleh kehadiran beberapa tamu misterius yang meneror rumah mereka. Disini ada juga penampilan Ti West sebagai cameo.
The Fly (David Cronenberg / 1986)
Scare level: 5/5
Gore level: 4/5
David Cronenberg adalah master dari subgenre body horror. Dia sudah mendirect beberapa film horror dan cult classics seperti Videodrome (1983), Scanners (1981), Dead Zone (1983), History of Violence (2005), dan tentu nya yang satu ini: The Fly. Disini Jeff Goldblum berperan menjadi seorang ilmuwan yang sedikit nyentrik, dan gila. Film ini akan membuat kamu melupakan image Jeff Goldblum flamboyan dan menyenangkan seperti yang kamu ingat di Jurassic Park (1993). Sebuah tantangan dari kita: tontonlah yang satu ini sambil makan.
Possessor (Brandon Cronenberg / 2020)
Scare level: 4/5
Gore level: 5/5
Like father, like son. Brandon adalah anak kandung David Cronenberg, dan dia juga sutradara handal dalam sub-genre body horror. Setelah sukses dengan film Antiviral (2012), kali ini Brandon kembali dengan film yang tidak kalah aneh: Possessor. Bercerita mengenai sebuah organisasi pembunuh yang bisa mengontrol otak manusia secara remote untuk membunuh target-target nya. Dengan karya seperti ini, mungkin kita harus bertanya; “Are you okay, Brandon?â€
Tremors (Ron Underwood / 1990)
Scare level: 1/5
Gore level: 2/5
Mungkin ini film paling santai di list ini. Sebuah film horror yang mungkin ditemukan di rak diskon tempat rental video pada zaman nya, Tremors dengan piawai menggabungkan genre komedi dengan horror monster nya. Kevin Bacon pun sangat lucu dan menghibur disini. Sangat cocok untuk ditonton bersama teman-teman dengan ditemani kudapan dan minuman segar. This film is an enjoyable treat!
House (Nobuhiko Obayashi / 1977)
Scare level: 2/5
Gore level: 2/5
Sebuah film horror comedy yang sedikit eksperimental. Tentunya dengan dirilis pada tahun 1977 yang bersamaan dengan premiere Star Wars: A New Hope, film ini seakan ditelan bumi. Walaupun pada saat rilis di Jepang mendapatkan review buruk, film ini sukses secara komersial. Dan akhirnya mendapat cult status setelah versi remaster Blu-ray nya dirilis oleh Criterion Collection. Special effects yang buruk, akting kaku dan plot yang tidak jelas tidak akan menghentikan kamu untuk menikmati film ini. A cult classic indeed.
Creep (Patrick Brice / 2014)
Scare level: 3/5
Gore level: 1/5
Sebuah horror found footage ala Blair Witch Project (1999) dan Paranormal Activity (2007). Creep tidak menampilkan unsur paranormal ataupun gore, tetapi tetap mengerikan dan disturbing jika ditonton malam hari sendirian. Beberapa jump scare memang cheesy tapi itu disengaja sebagai humor dan comic relief. Patrick Brice berhasil membuat tensi yang mencekam dengan hanya berfokus pada 2 karakter saja sepanjang film. Itu semua dia bangun menggunakan setting seada nya dan plot yang sederhana. Sebuah film yang simple, efisien, on point dan tentunya creepy.
The Vanishing / Spoorlos (George Sluizer / 1988)
Scare level: 5/5
Gore level: 1/5
Mungkin beberapa orang akan mendeskripsikan film ini lebih ke thriller atau misteri, tetapi bagi saya, film yang akan menghantui pikiran mu setelah berhari-hari ditonton adalah horror. Film Belanda ini bercerita mengenai pasangan yang sedang berlibur, dan tentu nya liburan itu berubah menjadi mimpi buruk. Saat sedang beristirahat di rest area, kekasih sang protagonis hilang dan raib begitu saja tanpa jejak. Jawaban atas hilang nya sang kekasih tersebut di ending film ini adalah salah satu ending film paling mengerikan yang saya pernah lihat. So shocking, this film will stays with you forever.
Text by Aldy Kusumah