Untuk koleksi Spring 2021, brand NOAH akan berkolaborasi dengan legenda musik dari skena Manchester, New Oder (yang sebelumnya dikenal sebagai Joy Division). Selain karena secara musikal lagu-lagu New Order tergolong klasik dan timeless, pengaruh New Order terhadap musik, kultur, dan skena club/nightlife sangat besar. Melihat kesuksesan New Order yang menjadi besar dengan caranya sendiri tanpa banyak kompromi, menunjukkan betapa signifikan pengaruh suatu band atau skena kreatif terhadap kultur sekitarnya. Selebrasi NOAH dengan band post-punk Bernard Summer dan Peter Hook ini membawa kita untuk bernostalgia dengan skena club Hacienda, Factory Records, Peter Saville, 10 album keren New Order dan tentunya lagu-lagu legendaris seperti ’Blue Monday’ yang dirilis pada tahun 1983 atau ‘Regret’ yang dirilis pada tahun 1993.
Â
Â
Produk-produk kolaborasi yang dirilis pada tanggal 25 Maret 2021 ini tentunya mengambil referensi dari katalog lama New Order, seperti judul-judul lagu ’Truth’, ‘Denial’ dan ‘True Faith’ yang diambil dari album 1989 mereka yang berjudul ‘Technique’. Lookbook kolaborasi ini juga di shoot di beberapa lokasi di Manchester, tempat band ini berasal. Secara natural, estetika New Order adalah karya-karya Peter Saville yang banyak mendesain album-album New Order untuk Factory Records, label musik yang dia dirikan bersama Tony Wilson dan Alan Erasmus pada tahun 1978. Grafis dari kolaborasi ini menghasilkan suasana DIY punk yang lebih minimalis dan berhubungan erat dengan estetika kultur post-punk dan new wave. NOAH yang sangat terinspirasi oleh karya audio New Order dan visual Peter Saville pun memutuskan membuat capsule collection ini dengan sebuah playlist Spotify yang sudah terkurasi. Ini adalah sebuah homage atau tribute kepada New Order yang mengkombinasikan visual dan audio untuk dipersembahkan NOAH kepada diehard fans lama dan juga memperkenalkannya kepada fans baru.
Founder NOAH Brandon Babenzien (yang sebelumnya adalah creative director Supreme) selalu memikirkan baik-baik dengan siapa brand NOAH berkolaborasi sejak mendirikan NOAH pada tahun 2015. Melihat kesuksesan New Order dengan caranya sendiri pun berpengaruh terhadap pola kerja NOAH sebagai suatu brand kreatif. Kolaborasi NOAH dengan New Order ini tentunya memberi Babenzien akses kepada artwork-artwork Peter Saville yang ikonik dan legendaris. Walaupun ini bukan pertamakalinya sebuah brand berkerjasama dengan New Order atau Saville. Sebelum NOAH, brand-brand seperti Supreme, Vans, Undercover pernah memberi homagenya masing-masing terhadap New Order dan artwork-artwork Peter Saville. Saville juga pernah berkerjasama dengan Yohji Yamamoto dan Jil Sander. Bahkan Fashion show Raf Simons yang berjudul ‘Closer’ (2003) menunjukkan kecintaan dan tributenya kepada New Order/Peter Saville. Nama shownya saja sudah diambil dari judul album ikonik Joy Division, lalu Raf Simons pun mengaplikasikan visual kover album New Order ‘Power, Corruption & Lies pada jaket-jaket parkanya.
Dari kolaborasinya bersama Depeche Mode, Youth of Today sampai Peter Tosh, satu-satunya faktor utama yang menyatukan kolaborasi multi-genre NOAH dengan berbagai musisi ini tentunya adalah selera musik Babenzien yang sangat variatif dan berbeda. Masa kecil tahun ‘80an Babenzien telah membentuk selera, influence dan apresiasinya terhadap band seperti New Order. Kolaborasi yang dibentuk atas dasar apresiasi dan homage ini tentunya menghasilkan range produk yang tidak kalah uniknya. Dari senter Maglight berwarna pink yang bertuliskan New Order sampai permen karet peppermint yang menyerupai Chiclets dan bertuliskan ‘The Perfect Kiss’ yang tentunya diambil dari single New Order. Tentunya graphic T-Shirts, hoodie sampai jaket yang mengimplementasikan design-design Saville pun tidak akan terlewati untuk diproduksi. Berkat Peter Saville, tidak ada sampul atau kover single New Order yang terlihat identik. Kover album ‘Republic’ yang terlihat seperti poster film sampai ‘Music Complete’ yang terlihat seperti montage karya Piet Mondrian, diskografi grafis New Order sangat bervariasi. Walaupun para penggemar setia tetap memilih album-album awal New Order seperti ‘Low-Life’ atau ‘Power, Corruption & Lies’ yang menyatukan reproduksi lukisan Henri Fantin-Latour dengan blok-blok warna tebal.