Entah kenapa, nama beberapa band lokal dengan huruf “Z†sering kami temui akhir-akhir ini, entah di IG Story, cuitan Twitter maupun invitation flyers-flyers gigs. Entah ini sebuah trend atau bukan, yang pasti musik-musik dari band seperti ZIP, Dazzle, EAZZ, dan beberapa band lainnya lumayan mencuri perhatian kami. Mari simak beberapa band lokal yang menggunakan huruf “Z†di namanya (and if we missed any, feel free to comment on our Instagram feeds!)
ZIP
ZIP adalah kuintet asal Jakarta yang memainkan hardcore dengan referensi yang cukup obscure. Para personil ZIP pun tergabung di beberapa band dan project lainnya, sehingga wajah mereka tentunya sudah tidak asing lagi. Uniknya, band ini tidak memiliki social media seperti Twitter ataupun Instagram seperti band-band lain pada umumnya, tetapi jadwal panggung mereka cukup padat dan merchandise mereka selalu diburu.
EAZZ
EAZZ adalah Alfi, dan Alfi adalah EAZZ. Proyek solo dari Alfi yang juga gitaris dari Prejudize ini kadang kerap melibatkan beberapa temannya dari band seperti Rounder, Swarm dan lain-lain. Alfi memainkan shoegaze repetitif yang lebih terdengar menyerupai rilisan Creation Records era ‘90an ketimbang band nu-gaze modern. Simak 2 single terbaru dari EAZZ yang kabarnya dalam waktu dekat ini akan merilis debut albumnya.
DAZZLE
Dazzle memainkan musik hardcore crossover dengan sound modern. Band ini pun sudah sangat matang untuk perform dan beberapa kali tampil di panggung-panggung besar. Jika kalian menyukai Mizery, Take Offense atau Red Death, mungkin Dazzle akan menjadi salah satu local acts favorit kamu. Simak EP 2021 mereka, “Vanity & Void†dan single 2022 mereka , “Revenge is Mineâ€.
PREJUDIZE
Unit hardcore asal Bandung ini cukup menyita perhatian kami, mereka memainkan metallic hardcore yang cukup intens dan selalu tampil dengan sound yang solid di setiap performanya. Bermodalkan sebuah DEMO EP berisi 4 lagu yang dirilis pada tahun 2021, dan maxi single “Coward & Vague†pada tahun 2022, Prejudize juga kerap berkolaborasi dengan musisi-musisi seperti Satan’s Heir dari Avhath, Kevin Bleach dan Vai dari The Couch Club. Artwork kover EP pertama mereka juga dikerjakan oleh Fr3lan dari band Defy. Simak single terbaru mereka “Constant Burning†yang video klipnya baru dirilis pada bulan Februari 2023.
PLEAZURE AND PAIN
Band hardcore asal Medan ini sudah merilis album “Hidden Agenda†pada tahun 2020 kemarin. Pada tahun 2022 mereka kembali merilis EP berisi 6 lagu (1 lagu cover Stone Roses). Sedikit groovy, PAP mungkin akan sedikit mengingatkan kalian pada Biohazard era album “Urban Disciplineâ€. Mari kita tunggu kejutan-kejutan baru apa yang akan mereka rilis pada tahun 2023 ini.
DAZED
Band punk dari Bandung Selatan ini sudah merilis sebuah EP berjudul “Distort Reality†melalui label Grimloc Records. Dengan bermodalkan 7 track segar yang dipenuhi oleh referensi band-band hardcore/punk Skandinavia, Dazed sudah siap untuk membakar gigs-gigs punk lokal di kota kamu. Kami juga penasaran untuk menyaksikan performa live mereka. Untuk sementara, segera dengarkan mini album mereka yang tersedia melalui format cassette tape.
https://grimlocstore.com/product/dazed-distort-reality-e-p/
FLYZAD
Satu-satunya di list ini yang bukan band, melainkan solo rapper. Flyzad adalah rapper dari Bukittinggi yang mulai berkarya di Kota Bandung sejak tahun 2016 sampai sekarang. Dalam waktu dekat Flyzad akan merilis “Diksi Reduksi†melalui label asal Bandung, Grimloc Records. Diproduseri oleh Napalm Squad, sudah pasti single ini patut ditunggu. Untuk sementara, cek single “Nawaitu†yang dirilis pada tahun 2022 kemarin.
BIZARRE
Bizarre adalah unit hardcore dari kota Malang yang diperkuat oleh Jaka Permadi (vokal), Wildan Salis (gitar), Yossy Andreas (bass), dan Galih Arlanosa (drum). Bizarre memainkan hardcore crossover ala band-band seperti Leeway, Agnostic Front dan mungkin sedikit Cro-Mags. Simak EP 3 lagu mereka yang diberi judul “Promo 2022â€. Can’t wait to see more of them in the future.
ZEAL
Pada tanggal 14 Februari lalu, Bertepatan dengan Valentine, band pop punk Zeal merilis single “Lionheartâ€. Dengan aransmen yang catchy dan durasi yang cocok untuk kamu yang sedang sibuk, single ini terdengar lebih fresh walaupun masih mengamini benang merah seperti EP yang mereka rilis di tahun 2022. For fans of: (early) The Story So Far, Man Overboard, No Pressure.
ZIGI ZAGA
Band baru dengan wajah-wajah yang tidak asing, salah satu personil Zigi Zaga adalah Eka Annash dari The Brandals yang bermain bass disini. Juga ada Ricky Putra dari Alpha Mortal Foxtrot pada departemen gitar. Nadya Syarifa pada departemen vokal mengisi kekosongan yang ditinggalkan vokalis terdahulu dan Wizra Uchra bertugas menjaga beat band yang beraroma post-punk ini. Setelah merilis debut album “Psycho Mob†pada tahun 2019, kini mereka kembali di tahun 2023 dengan single terbaru “Push it Outâ€.
ZZUF
Proyek lain dari Pandu “Fuzztoni†bersama tiga cohortsnya: Freddy Alexander Warnerrin, Achsan Pradiansyah, dan Gomz Gomien. ZZUF menurut beberapa teman saya mirip Ozma. Tetapi karena saya tidak mendengarkan Ozma, impresi saya terhadap Zzuf adalah sebuah unit alt/indie rock dengan nuansa power pop yang kental. Suara gitar fuzz bertemu dengan lagam vokal yang catchy. Band ini sempat bernaung di Leeds Records dan kini bersama Anoa Records.
DRIZZLY
Drizzly adalah band bergenre dreampop dari kota Sidoarjo. Drizzly pada awalnya hanya dimotori dan menjadi proyek dari Amanda (Vocal). Walaupun pada awalnya ini hanya proyek solo, akhirnya Drizzly pun bertransformasi menjadi sebuah band. Sekarang formasi Drizzly adalah Amanda (Vocal), Moza (Bass), dan Faye (Guitar). Untuk merchandise dan kover single pun mereka kadang berkolaborasi dengan Conbini. Simak 2 single mereka “Bitter to See You†dan “If We Know Each Other Well Enough..†yang catchy dan upbeat di Spotify.
LEIPZIG
Leipzig memainkan post-punk disaat banyak orang menjauhi post-punk, karena itu mereka cukup stand out dan unik. Debut albumnya sangat catchy dan hanya berdurasi 13 menit saja. Lirik mereka mencampurkan bahasa Indonesia, Inggris dan kadang Sunda, dan kalian pun akan menemukan line-line seperti “Tapi lapar itu temporary / yang eternal hanya miskin†atau “Di kepalaku ada Astrud Gilberto yang menyanyi Nega Do Cabelo Duroâ€. Band punk mana lagi yang name-dropping Astrud Gilberto dan Noam Chomsky di album yang sama? Saat perform, mereka kerap membawa bendera berlogo Macan Siliwangi, yang lebih menyerupai logo perguruan silat ketimbang logo band.