Sajama Cut sudah lama menggagas proyek yang cukup monumental ini. Bayangkan saja lagu-lagu terbaik dari band veteran sekelas Sajama Cut dibawakan oleh teman-teman seangkatan mereka dan juga beberapa newcomer. 30 lagu ini dirangkum dalam 2 CD lengkap dengan kover yang cukup epik. Para kolaborator di kompilasi ini adalah: Neonomora, The Sugar Spun, Sal Priadi, A Curious Voynich, Lomba Sihir, Adrian PDM, Nearcrush, Hawktactic, Cotswolds, Polka Wars, Ade Paloh, Muchos Libre, IKEI, Methiums, Bin Idris, Ikkubaru, Secret Meadow, Pandu Fuzztoni, Ghost Fever, Ache, Texpack, Adrian Adioetomo & Daniel Mardhany, White Noir, Meet the Doppelganger, Sirati Dharma, Polyester Embassy, Peonies, Pale Skies, Bottlesmoker, dan Outrage + Hans Citra Patria. Whew, that’s a lot of names.
Dibuka tanpa basa-basi oleh Neonomora yang meracik “Bloodsport†milik Sajama Cut menjadi sebuah sajian ‘80s electro pop yang upbeat, bahkan tidak akan terasa out-of-place jika versi ini ada di soundtrack film Drive milik Nicolas Winding Refn. A Curious Voynich mengcover “Terbaring Di Pundak Pesawat, Termakan Api, Terlentang, Tersenyumâ€, sebuah lagu yang menjadi penutup dari album terakhir SC yang berjudul “Godsigmaâ€. Versi ini terasa sedikit lebih jangly walau tetap menghembuskan nafas alternative rock. Menarik. Salah satu highlight disini adalah anthem “Less Afraid†yang dibawakan oleh Lomba Sihir dengan nuansa pop yang beririsan dengan arena rock. Judul kompilasi ini pun diambil dari chorus lagu ini.
Pemetaan urutan tracklist disini patut diacungi jempol dan sepertinya Marcel dan cohorts nya sangat memikirkan urutan lagu di kompilasi ini dengan sangat matang. Beberapa lagu lain yang cukup menjadi favorit kami adalah kolaborasi Nearcrush dengan Collapse (dimana Andika Surya bermain drum pada lagu ini). Entah kenapa mereka memilih lagu “Season Finale†yang tidak terlalu populer, tapi aransmen cover version mereka terasa pas dan cukup catchy, tidak salah apabila lagu ini masuk ke “100 lagu Indonesia terbaik 2022†pilihan Pop Hari Ini. “Speak in Tongues†versi band post-punk asal Surabaya, Cotswolds, juga sangat menarik. Bahkan membuat lagu suram ini menjadi danceable. Track terkeras (dan terngebut) disini jatuh pada one-man band Methiums yang membawakan “Fallen Japanese†menjadi sebuah track djent metal yang melebur dengan punk, ala Strung Out. Lalu ada Ikkubaru dengan irama Japan city-popnya yang mengkover “Paintings/Pantingsâ€. Tidak lupa track experimental “Terdampar†dimana delta blues bertemu ambient noise (Adrian Adioetomo & Daniel Mardhany). Sepertinya tulisan ini akan terlalu panjang jika kami meneruskan excitement kami saat memutar CD kompilasi ini. Overall, a great compilation indeed. Dengan diskografi yang cukup prolifik, sudah sepatutnya Sajama Cut merilis sesuatu yang monumental seperti ini.