Akhirnya CD debut album dari unit thrash metal / crossover Bandung ini sampai ke meja kami. Dan betul adanya, they’re tight as hell. Dari track pembuka “Devastation†saja, nuansa Slayeurrghhh sudah tercium, in a good way. Video klip untuk single ini juga baru saja tayang Nuansa lagu dan sound dari Iron Voltage seakan membawa saya ke golden age of thrash metal dimana band-band seperti Sodom, Exodus (era “Bonded by Bloodâ€), Slayer dan Metallica (era “Kill ‘Em Allâ€) menjadi panutan. Tanpa basa-basi, track kedua “Immortal Crush†dimulai dengan tempo cepat. Lagu ini sudah tidak asing karena pernah dirilis sebagai single sebelum album ini dirilis. Melodi ala Kerry King diselipkan dengan ciamik. Lirik yang dilantunkan Edy terdengar cukup nihilistik. “Destruction on ignorance will remain eternal / until everyone realized that they are victims†sepertinya bercerita mengenai kehancuran yang dialami umat manusia atas dampak perang. Track ketiga “Under the Lightning†dibuka dengan intro gitar dengan modulasi flanger. Duo gitaris Yowdi dan Reyga shredding sekalan tidak ada hari esok. Beat di lagu ini cocok sekali untuk headbang tipis ketika sedang menyetir mobil (tentunya dengan kaca terbuka lebar). Saya sangat menyukai karakter vokal Edy yang sedikit mengingatkan saya pada Joel Grind dari Toxic Holocaust. Semua personil Iron Voltage seakan mengkomplemen satu sama lain, dan mereka terdengar cukup solid di album ini.
Overall, 10 lagu di album ini adalah tipe album yang either you love it or you hate it. Berita baiknya adalah: Karena terdapat kemiripan riff dan struktur aransemen di beberapa lagu, jika kamu menyukai satu lagu di album ini, kamu akan menyukai keseluruhan album ini. Dan begitupun juga sebaliknya. Untuk departemen lirik tidak ada yang spesial disini, semoga di rilisan selanjutnya mereka akan mengangkat tema-tema lain. Sepertinya Iron Voltage pun akan lebih menarik jika menggunakan bahasa Indonesia di rilisan selanjutnya. Iron Voltage adalah salah satu angin segar di ekosistem scene metal, mereka memainkan late ‘80s – early ‘90s thrash metal dengan sangat apik. Bahkan pada saat saya menyetel album ini di speaker, rekan saya pun berkomentar “ini band lama ya?â€. Yep, mereka berhasil mengadopsi sound klasik thrash metal dan membuat para penggemar genre ini untuk sedikit bernostalgia. Tentunya, setelah mendengarkan album ini saya akan menghadiri live performance mereka berikutnya, i’ll bet they sound great live.