Distopia adalah masyarakat fiksi yang merupakan antitesis dari utopia. Ditandai dengan kontrol sosial yang menindas. Sebuah tempat atau keadaan imajiner di mana kondisi kehidupan sangat buruk: kekurangan makanan, penindasan, teror, pemerintahan totaliter, penyakit merajalela, medan pasca-apokaliptik, pasca bencana alam, teknologi siber-genetik, kekacauan sosial, dan kekerasan urban yang meluas. Ini adalah beberapa tema umum dalam film dystopian, dan inilah beberapa film favorit saya yang mewakili tema-tema sci-fi distopia..
TRON (1982) – STEVEN LISBERGER
Salah satu film pertama dari studio besar (diproduksi oleh Disney ) yang menggunakan grafik komputer (CGI) secara luas sebelum waktunya, Tron ​​memperoleh status cult dengan sangat cepat setelah dirilis, tetapi tetap mempertahankan status keren nya dengan menjadi film underdog low-budget. Dengan setting realitas alternatif di mana perangkat lunak memiliki kecerdasan buatan dan lebih pintar dari kebanyakan ilmuwan manusia, dunia terancam oleh perangkat lunak baru, dan A.I. tersebut dinamakan “master control program”, perangkat lunak otoriter yang mengejar untuk mendominasi dunia manusia. Hanya 3 hacker yang dapat menyelamatkan dunia pada saat itu.
THE MATRIX (1999) – WACHOWSKI BROTHERS
Saga cyberpunk ini juga memasukkan banyak referensi, dari mulai dari wire-fu, spaghetti western, dan manga Jepang. Bahkan karakter neo membaca buku di apartemennya yang disebut “Simulacra” oleh Jean Baudrillard. Singkatnya, The Matrix adalah situasi simulakrum metaforis di mana manusia tidak dapat membedakan antara realitas dan fantasi, dan film ini juga memberi penghormatan kepada agama dan filsafat eksistensialisme. Adegan bullet-time disini pun dicuri dari Bufallo ’66 milik Vincent Gallo. Pil manakah yang akan kamu minum? Merah atau biru?
TERMINATOR (1984) – JAMES CAMERON
Sebelum Avatar & Titanic, ada Arnold. Terminator adalah satu seri terbaik yang masih mempertahankan genre futuristik/neo-noir. Uniknya, sebelum menjadi film action Hollywood tradisional seperti pada sekuel-sekuelnya, film Terminator pertama ini lebih menyerupai film horror. Saya agak mendukung villain di film ini (Terminator Arnold).
JUDGE DREDD (1995) – DANNY CANNON
Setelah penjahat dan kerusuhan menyebar menjadi malapetaka yang tak terkendali, pemerintah mengubah negara itu menjadi police-state yang mengerikan. Kemudian polisi membentuk pasukan khusus: hakim jalanan; yang memiliki kekuasaan untuk bertindak sebagai hakim, juri, dan algojo bagi siapapun yang melanggar hukum. Saya masih merinding setiap kali mendengar Stallone mencucapkan ​​“I AM THE LAW!†sebelum menembak mati-musuh-musuhnya.
DELICATESSEN (1991) – JEAN-PIERRE JEUNET
Di masa depan, daging hewan langka dan beberapa orang memilih untuk menjadi kanibal. Plot berputar di sekitar tukang daging kanibal yang berperang melawan pemberontak anarkis-vegan yang bersembunyi di selokan. Sulit untuk percaya kalau film dark comedy dystopian yang menyedihkan ini berasal dari sutradara pembuat film Amelie.
AKIRA (1988) – KATSUHIRO OTOMO
Mahakarya cyberpunk epik ini adalah perjalanan distopia yang luar biasa. Tokyo dihancurkan oleh apa yang diyakini sebagai bom atom jenis baru, yang memicu Perang Dunia III. 31 tahun kemudian, pada tahun 2019, neo-tokyo bangkit dari abu di bawah sistem politik baru Jepang; tetapi kota yang berkilauan itu dibangun di atas kemiskinan dan keputusasaan. Film berdurasi 2 jam ini berisi perjalanan geng sepeda motor, aktivis anti-pemerintah, politisi serakah, ilmuwan yang tidak bertanggung jawab, dan pemimpin militer yang kuat. Jika kamu belum menonton Akira, it’s your loss.
THE RUNNING MAN (1987) – PAUL MICHAEL GLASER
Diadaptasi dari novel Stephen King, masa depan dipenuhi oleh penjahat dan penjara sudah tidak cukup menampung para penjahat.Solusinya: pemerintah dan media membuat acara permainan / kuis, di mana penjahat yang dihukum berlomba untuk nyawa mereka, dengan setting LA yang sudah hancur.
DUNE (1984) – DAVID LYNCH
Film ini menelurkan game PC yang hebat dan di adaptasi dari novel Frank Herbert dengan nama yang sama. Dune adalah kisah epik tentang geopolitik, cinta, perang, penipuan, dan saling ketergantungan yang kompleks. The usual stuff. Ada beberapa kelompok ras, dan mereka ingin menguasai “bumbu”, sumber daya utama di planet ini. Film ini terpuruk di box office, tetapi memperoleh status cult dan diakui secara kritis. Scoring film pun dibuat oleh Brian Eno.
THE FIFTH ELEMENT (1997) – LUC BESSON
Bruce Willis berperan sebagai sopir taksi yang tidak beruntung, seperti biasa: berada di tempat dan waktu yang salah; hanya untuk menemukan bahwa dunia akan ditabrak asteroid besar. Hanya Leelo (Milla Jovovich) yang bisa menghentikannya. Memperoleh status cult karena Milla Jovovich mengenakan kain mirip perban jelek yang dirancang oleh Jean-Paul Gaultier. Film ini memiliki produksi, kostum dan set-pieces yang menarik.
ESCAPE FROM NEW YORK (1981) – JOHN CARPENTER
Oulau manhattan telah diubah menjadi penjara dengan keamanan maksimum terbesar di dunia, tempat di mana manusia yang paling buruk dikirim untuk membusuk. Hanya pahlawan perang bernama Snake Plissken yang badass yang dapat menyelamatkan hari itu, dan dia ditawari kesepakatan sederhana untuk pekerjaannya: selamatkan presiden dan hidup, gagal menyelamatkannya dan mati.
12 MONKEYS (1997) – TERRY GILLIAM
Di tahun 2035 umat manusia hidup di dunia bawah tanah yang sunyi setelah pemusnahan 99% populasi bumi karena bencana yang membuat permukaan planet tidak dapat dihuni, dan nasib umat manusia tidak pasti. Sekelompok ilmuwan mengirim Bruce Willis, untuk kembali ke tahun 1996, di mana dia dapat mengungkap mimpi buruk apokaliptik ini bersama seorang pasien rumah sakit jiwa yang diperankan oleh Brad Pitt.
THEY LIVE (1988) – JOHN CARPENTER
Seorang pekerja konstruksi dapat melihat dunia sebagaimana adanya: orang-orang dibombardir oleh pesan subliminal dari media dan pemerintah. Dengan pesan-pesan seperti “tetap tertidur”, “jangan berimajinasi”, “tunduk pada otoritas”.Film ini menjadi pengaruh utama pada bran Obey Giant milik Shepard Fairey.
METROPOLIS (1927) – FRITZ LANG
Pada film German-expressionism ini orang terbagi menjadi dua kelompok: pemikir – yang membuat rencana, namun tidak tahu cara mengoperasikan mesin, dan pekerja – yang memajukan produksi tanpa memiliki visi untuk berpikir. Ketika seorang pria “pemikir” berani melakukan perjalanan ke bawah tanah, di mana para pekerja ‘menjadi budak’, dia pun terkejut dengan apa yang dilihatnya.
1984 (1984) – MICHAEL RADFORD
Adaptasi layar yang menakjubkan dari novel mahakarya George Orwell “1948â€. Bercerita tentang dunia di mana pemerintah sepenuhnya mengendalikan massa dengan mengendalikan pikiran mereka, mengubah sejarah dan bahkan mengubah arti kata-kata sesuai dengan kebutuhannya. Sounds familiar?
TOTAL RECALL (1990) – PAUL VERHOEVEN
Apa artinya realitas apabila anda tidak bisa mempercayai ingatan Anda? Paul Verhoeven membuat film dystopian klasik yang hebat lagi, yang juga di adaptasi dari novel Philip K. Dick. Menurut saya ini adalah film Arnold terbaik, di mana dia benar-benar berakting. The Matrix banyak mencuri ide dari film ini.
MAD MAX 2: ROAD WARRIOR (1981) – GEORGE MILLER
Sekuel pertama Mad Max terjadi setelah perang nuklir menghancurkan Australia. 2 geng berjuang untuk memperebutkan minyak di padang pasir. Bersetting di post-apocaliptic nuclear wasteland, film ini memiliki set pieces yang sangat epik pada masa nya. Jika Mad Max 1 dan Mad Max 3 buruk, maka ini dia yang harus kamu tonton!
SOYLENT GREEN (1973) – RICHARD FLEISCHER
Tingkat pengangguran besar-besaran, over populasi (New York: 40 juta!), kemiskinan dan sumber daya yang terkuras. Terdengar familier? Nah, di film ini makanan yang tersisa hanya wafer. Wafer hijau, kuning dan merah yang disebut “soylent”. Setiap hari adalah kerusuhan dimana orang-orang kelaparan memperebutkan stok makanan wafer tersebut. Endingnya super klimaks.
BRAZIL (1985) – TERRY GILLIAM
Film ini adalah distopia Orwellian, di mana semua hal dipantau oleh pemerintah. Bumi pun ditutupi oleh polusi dan papan reklame. Humor brilian dan ramalan menakutkan mengenai kemungkinan masa depan, di mana santa claus memberikan kartu kredit kepada anak-anak, birokrasi gila di setiap aspek kehidupan kita, dan penggunaan analogi yang cerdas nan jenius oleh orang-orang di balik Monty Python. Soundtrack film ini membuat saya merinding setiap kali saya mendengarnya.
ROBOCOP (1987) – PAUL VERHOEVEN
Robocop mencakup tema yang lebih besar tentang media, pengangguran besar-besaran, pemogokan polisi, gentrifikasi, dan human condition selain menjadi film action standar. Di film ini, institusi polisi dimiliki oleh sebuah korporasi. Paul Verhoeven mengemas dystopian neo-noir ini menjadi sebuah masterpiece yang wajib ditonton. The only cool cop is Robocop.
BLADE RUNNER (1982) – RIDLEY SCOTT
Klasik neo-noir dari adaptasi novel Philip K. Dick: “Do Androids Dream of Electric Sheep?”. Femme-fatale yang jahat, scoring keren oleh Vangelis, dan setting futuristik terbaik yang pernah saya lihat di film. Blade Runner adalah film thriller cyber-punk terbaik yang pernah dibuat. No debat.
Words by Aldy Kusumah