Inspirasi bisa datang kapan saja untuk Nicole McLaughlin. Designer asal New York ini biasa menghabiskan waktu luangnya di eBay dan thrift shop, dan kadang menemukan inspirasi untuk projek berikutnya. Designer yang mendeskripsikan produk-produknya sebagai “upcycled†ini mendaur-ulang produk-produk menjadi barang fashion yang fungsional. Sebut saja box pewangi ruangan yang dijadikan payung, vest dari plastik berisi sandwich, sendal yang menggunakan strap kamera Nikon sampai bikini yang terbuat dari packaging tissue basah Dove.
Â
Â
Bagaimana Nicole mendekonstruksi ulang sebuah barang untuk beralih fungsi adalah proses yang memakan waktu lama dan juga riset. Selain Instagram yang berperan penting untuk memasarkan prodak-prodaknya, Kreativitas dan skill desain prodak inilah yang membuat Crocs tertarik untuk berkolaborasi dengan Nicole, setelah sebelumnya Nicole menghabiskan waktu 3 bulan untuk residensi di Adidas Brooklyn Creator Farm. Sebelum berkolaborasi dengan Crocs, Nicole sudah pernah collab dengan Opening Ceremony, Chinatown Market, Puma, Reebok dan Prada.
Â
Â
Kolaborasi Nicole X Crocs menghasilkan Campsite Classic Clog, sebuah footwear utilitarian yang mungkin diidam-idamkan para pecinta outdoor techwear.
Â
Â
Pada intinya, ini adalah design clog konstruksi foam yang biasa dibuat Crocs, tetapi diberi tambahan lubang ventilasi, dan heel- strap jika pengguna ingin lebih aktif. Dengan tambahan pocket, senter dan compass, tentunya produk ini sangat tepat untuk dipakai camping. Memang bukan Crocs-lah yang pertama kali terlintas dipikiran jika membayangkan outdoorwear yang utilitarian. Tetapi langkah nekat Crocs untuk berkolaborasi dengan seniman experimental eksentrik ini ternyata membuahkan hasil yang cukup bagus secara estetika dan fungsi. Setelah sebelumnya Crocs juga collab dengan label Pleasures, sepertinya mereka sedang mencoba menembus pasar streetwear dengan kolaborasi-kolaborasinya yang berani. Ternyata mindset Nicole McLaughlin adalah bagaimana sebuah medium yang kamu gunakan bisa beralih fungsi jika ditambahkan dengan ide-ide liar lainnya.
Â
Â
Aldy Kusumah