Bandung, 12 Desember 2020. Bertempat di Galeri Yuliansyah Akbar (URBANE). Maternal Disaster merayakan hari lahirnya, waktu dimana semua awal perjuangan dimulai, sampai saat ini tepat di angka tujuh belas, sebuah angka sakral jika diibaratkan dalam wujud pertumbuhan manusia. Gerbang awal menuju pemilihan sikap dalam tanggung jawab, benar dan salah urusan belakangan, tetapi lintasan seperti apa yang ditempuh, itulah yang harus dituju. Mengusung tema “Young Blood†untuk pameran pada perayaan ini, Maternal Disaster selaku penggagas merangkul 17 seniman dengan latar belakang dan karakter visual yang beragam sebagai pemeran dalam ekshibisi kali ini. Pemilihan tema ini diadaptasi dari semangat perjalanan yang tak hanya ditempuh dengan sukacita, tetapi terdapat keringat dan darah yang menetes mengiringi petualangan tersebut.
Ke-tujuh belas seniman yang berpartisipasi menyuguhkan wahana visual dari hasil representasi atas tema dan semangat yang diusung, masing-masing memiliki wacana yang beragam pada setiap karyanya. Bagaimana setiap seniman menyampaikan wacana atas pembacaan gejolak pada titik “gerbang awal†dengan jalannya sendiri. Dalam batasan media kanvas dengan diameter 1m-1m dan brain sclupture yang mesti direspon oleh setiap seniman, membuat pengembangan dari “Young Blood†menjadi panggung untuk penafsiran wacana tersebut.
Â
Â
Ke-tujuh belas seniman diantaranya :
ALTAR OF SORROW
BHARATADANU
BRAINWASTE
CURSE OF FACE
DARK DANGEROUS ATELIER
EYE DUST
HAFIDZJUDIN
LAMBANG
LOUDEATH
LOUDSONIC
MANUSCRIPT OF DEATH
MFADECK
OPUNG BASTARD
RACHCULA
SARCOFAGORE
TEKKNOVOID
TIMTIMEBROY
Source: Maternal Disaster
Dari ke-tujuh belas karya yang ditampilkan, beberapa menjadi favorit untuk kami highlight, diawali karya “NEU-TURALISTIC & DANCING WITH MY MINDS†dari BHARATADANU. Bharatadanu, seorang perupa yang lahir di Palembang pada tanggal 10 Februari 1995. Memulai karir dan fokus menekuni dunia seni dan desain serta mencoba mengeksplorasi karya yang dibuatnya pada tahun 2013 awal sampai sekarang. Bharatadanu mencoba bereksplorasi serta merespon hal-hal tematik yang berhubungan dengan alam bawah sadar manusia, zat halusinogen, metafisika dan banyak berkesperimen dengan meromantisme tema kesedihan, kematian, kehilangan, kekosongan yang selalu ada pada diri manusia ke dalam visual dan karya yang dibuatnya dengan menggunakan berbagai macam medium seperti kertas, kanvas, cukil kayu, kolase, screen printing, tinta, charcoal dll. Selain menekuni dunia seni dan desain, Bharatadanu juga tergabung dalam group musik elektronik dan punk bersama Dystopian Dog dan Asylum Uniform.
Source: Instagram: bharata.danu
MANUSCRIPT OF DEATH, alias Julda Nizwara, seorang ilustrator dan seniman muda yang lahir pada tahun 1994, berdomisili di Bandung, dia memulai fokus menekuni ke dalam dunia ilustrasi seni dan desain pada tahun 2017 sampai sekarang. Nama Manuscript Of Death sendiri, ia ambil dari salinan kitab kuno bagian-bagian Al- Kitab Kristen yang dibuat dengan tulisan tangan, kata “Alkitab†berasal dari bahasa arab yang diterjemahkan dari istilah Yunani biblia (artinya “bukuâ€, bahasa inggris : Bible) Kata “Manuskrip†berasal dari bahasa latin Manu (“Tanganâ€) dan Scriptum (“Tulisanâ€). Manuskrip asli (lembaran yang ditulis langsung oleh pengarang) disebut “Autographaâ€. Lewat karya THE HUMAN SADISTIC DEATH, Manuscript Of Death mencoba untuk merespon dan bereksperimen dengan tema tentang penyiksaan sadis yang diambil dari konsep“ Face Of Death†karya Pieter tahun 1525, sebelum Masehi.
Source: Instagram: manuscriptofdeath
HAPPINESS DISASTER, “Karena terkadang kesenangan adalah sebuah bencana, dan membayangkan sebuah kesenangan itu Maternalâ€. Karya dari Lambang, seorang ilustrator yang berdomisili di Bandung. Konsep karyanya banyak terinspirasi oleh komik, motorcycle culture, dan pop art. Dengan hobi serta antusias terhadap hal tersebut terbentuk karakter Lambang sendiri dari objek visual pewarnaan pada setiap karyanya.
Source: Instagram: ___lambang
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki cara, konsep serta pandangannya sendiri untuk memaknai lingkup kehidupan, setiap langkah serta keberagaman pandangan itu sendiri yang mendasari para seniman menyuguhkan keberagaman karya visual dalam pameran “YOUNG BLOOD (ART EXHIBITION)â€, cara yang dipilih Maternal Disaster dalam memperingati 17 tahun eksplorasi, perjuangan, hingga cucuran darah. Selamat!
Â
Source: The Bloody 17,
Maternal Disaster Seventeen Years Anniversary, Consumed Magazine.
Maternal Disaster Seventeen Years Anniversary, Consumed Magazine.
Documentation photo: Andika Surya